Selena melihat sebuah kaki di hadapannya, dia mendongakkan kepalanya melihat ke sumber suara yang menanggilnya. Betapa terkejutnya saat dia melihat siapa yang memanggil namanya, lelaki itu tersenyum melihat dirinya. "Hai..." sapa pria itu dengan ramah. "Kamu siapa?" tanya Selena heran pada laki-laki dihadapannya. "Ooh teganya kamu melupakan Amira atau bisa ku panggil dengan Selena, sesuai namamu sekarang." Selena menyerngitkan dahinya, melihat dengan heran siapa lelaki tersebut. Tidak semua orang tahu namaku sebenarnya, siapa pria ini? Jangan- jangan dia.... Selena berkata dalam batinnya. "Apa kamu, Kevan?" tanya Selena. "Kamu pikir siapa lagi, Amira." Selena melihat tak percaya, Kevan sudah berubah bukan Kevan yang kurus, dekil, dan ingusan lagi. "Bagaimana? Aku gantengkan se