30. Masih Membenciku?

1320 Kata

“Aku nggak buka satu senti pun paket kamu! Yang nerima juga pak satpam, ya! Aku cuma ngasih tahu ke kamu aja!” ucap mama Kak Arthur begitu aku tiba di rumah. Dia menyodorkan sebuah kotak sambil berbalik meninggalkanku. Apakah biasanya Tiff menuduh mama Kak Arthur membuka paketnya? Sungguh ada-ada saja. “Terima kasih, Mama Kartika yang cantik!” teriakku sambil tersenyum melihat tingkahnya. Dia menghentikan langkah, sepertinya dia keheranan dengan ucapanku. “Aku tidak salah dengar?” Begitu katanya. Ah, ada-ada saja! Lebih baik aku berjalan ke atas dan ke kamarku untuk membuka paket ini. “Tiff! Tiff!” Terdengar suara sang mama mertua memanggil. Kuhentikan langkah kaki dengan tangan yang masih memegang kotak paket di pinggang. Aku menoleh perlahan, karena tubuh gemuk ini tak bisa s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN