"Jadi?" Setalah pria itu tenang begitupun dengan Noah, keduanya mulai duduk di tempat masing-masing dengan posisi nyaman. Mereka sudah berniat membicarakan hal lain dengan baik-baik. Pria itu terus menggumamkan kata tidak ingin mati. Jadi itulah kesempatan Noah untuk mendesak dia berbicara. Dan kali ini dia betul-betul berniat berbicara. "Aku takut," Pria di depannya itu, yang mengaku bernama Naka kepada Noah, mulai bercerita meski di iringi helaan nafas tidak henti-hentinya. Seolah, menceritakan adalah hal yang sangat terpaksa, karena dia benar-benar tidak ingin mati. "Aku mendapat teror," Pria itu Naka menundukkan kepalanya dalam-dalam. Dan hal itu membuat Noah melebarkan mata, "Di teror?" Noah terkejut tidak habis pikir. Setelah sudah mendapat teror tapi pria ini tetap takut berc