"Ranger," ucap Satria yang langsung berlari menuju ke tempat suara yang meminta tolong. Tubuhnya mendadak menjadi sejuk pertanda job class dirinya sudah berubah, job class ranger memang sangat berguna saat berada di dalam hutan.
Kini pendengaran Satria sudah tiga kali lebih tajam dari biasanya berkat job class ranger yang dia gunakan, tubuhnya juga semakin ringan hingga bisa melompat dari satu dahan pohon ke dahan lainnya. Dia benar-benar tidak menyangka jika akan merasakan sendiri berpetualang di dunia game, kelihatannya harapannya yang dia tulis agar game Mythical World menjadi lebih realistis jadi kenyataan.
"Percuma kau meminta tolong! Di tengah hutan seperti ini tidak akan ada orang yang datang," terdengar di kejauhan seorang pria berbicara.
"Asap?" gumam Satria saat melihat kalau di kejauhan juga terlihat asap hitam pekat membumbung tinggi.
Tak lama kemudian dia melihat tiga orang pria sedang memegang seorang gadis yang penuh dengan luka, sementara satu pria lainnya mulai membuka armor yang dikenakannya. Dengan pengalamannya dalam bermain game Satria sudah bisa menebak job class keempat pria tersebut dengan mudah.
"Dua swordman, satu assasins dan satu guardian. Sayang sekali mereka tidak full party, padahal aku ingin menjadikan mereka sebagai kelinci percobaanku," ujar Satria sambil berdiri di atas sebuah dahan pohon.
"Wizard," ucap Satria lagi, tubuhnya kembali terasa sejuk pertanda job classnya sudah berubah.
"Tolong!" terdengar lagi suara gadis itu berteriak, ketiga pria yang memegangnya tampak hanya tertawa saja.
"Fireball!" ucap Satria yang langsung menciptakan sebuah bola api besar di tangannya lalu dilemparkan ke arah pria yang sedang membuka armor besi di tubuhnya.
"Serangan!" ucap pria yang memiliki job assasins, seperti dugaan Satria dialah yang pertama kali akan menyadari serangannya.
'Bbbhhhaammrrr'
Terdengar ledakan hebat saat pria yang memiliki job guardian menggunakan tubuhnya untuk menahan sihir fireball milik Satria. Debu-debu di sekitar mereka terlihat langsung beterbangan bersama kerikil dan rerumputan, perlahan saat debu memudar terlihat guardian itu masih berdiri tanpa luka yang berarti, hanya armornya saja yang tampak kotor dan tergores.
Sementara itu pria yang tadi hendak menanggalkan armornya juga kembali bersiap dan memakai armornya kembali, dia langsung menghunuskan pedangnya sambil menatap sekelilingnya mencari orang yang mau menyerangnya tadi.
"Diatas pohon," ucap assasins sambil menunjuk ke arah Satria.
"Tolong!" gadis itu kembali berteriak namun lehernya segera dihantam oleh satu swordman yang tadi memegangnya, gadis itu langsung tergeletak tidak sadarkan diri. Kini keempat pria itu berdiri dan menatap Satria dengan tajam.
"Siapa kau?" tanya guardian sambil melotot kepada Satria.
"Berani beraninya kau mengganggu kami!" bentak satu swordman.
"Kelihatannya sistemnya berbeda dengan game, aku tidak bisa melihat nickname mereka sedikitpun. Padahal meski NPC tapi mereka memiliki namanya sendiri," batin Satria.
"Heh apa kau b***k?!" bentak swordman.
"Dilihat dari dampak sihir tingkat dua tadi kelihatannya guardian itu memiliki level dua puluhan," pikir Satria yang masih menakar kekuatan orang-orang yang akan dihadapinya.
"k*****t! Air s***h!" teriak satu swordman sambil menebaskan pedangnya ke udara, saat itu juga tekanan udara yang padat bagaikan tebasan pedang melesat menuju Satria.
"Guardian," ucap Satria pelan.
'Bbbbhhhaammrrr'
Ledakan hebat terjadi sampai bagian pohon yang ditempati Satria hancur berkeping-keping saat tekanan udara menghantam tubuh Satria, tapi Satria dengan santainya langsung mendarat di tanah tanpa terluka sama sekali. Tanah yang dia injak terlihat langsung berhamburan ke udara karena tekanan berat dari tubuh Satria yang saat ini menggunakan job class guardian.
"Mustahil, wizard sepertinya tidak terluka setelah terkena tebasanku?" gumam swordman yang menyerang Satria.
"Ketahanan tubuh guardian level 70 memang berbeda, aku bahkan tidak tergores sedikitpun. Atau mungkin serangannya yang memang lemah," ujar Satria sambil melihat sekujur tubuhnya.
Sementara itu wujud pria yang memiliki job assasins langsung lenyap dari pandangan, job class assasins memang memiliki gaya bertarung yang diam-diam namun mematikan. Tapi Satria yang sudah berpengalaman tidak gentar sama sekali, dengan tenang dia menatap tiga pria di depannya.
"Padahal pakaiannya terlihat seperti warga desa biasa, tapi dia bisa menggunakan sihir dan menghalau seranganku secara langsung," ujar swordman yang tadi menyerang Satria.
"Mungkin dia pelindung desa yang kita serang," tukas satu swordman lainnya sambil menghunuskan pedangnya lalu berlari menuju kearah Satria.
"Maksimal defend!" kata Satria menggunakan salah satu tehnik yang bisa dia gunakan saat dalam job guardian.
Swordman langsung menebaskan pedangnya mengincar leher Satria, tapi dengan tenang Satria tetap berdiri di tempatnya. Suara dentingan besi menghantam besi terdengar saat pedang swordman menghantam leher bagian kanan Satria, swordman itu tampak sangat terkejut karena leher Satria tidak tergores sama sekali.
"Quick s***h!" terdengar serangan assasins yang tiba-tiba muncul di belakang Satria, dia langsung menebaskan pedang pendek di tangannya ke leher bagian kiri Satria. Suara dentingan kembali terdengar nyaring, tapi lagi-lagi leher Satria tidak tergores sedikitpun.
"Mustahil! Kenapa wizard bisa memiliki daya tahan tubuh seperti itu? jika dia memiliki job guardian mungkin masih masuk akal, tapi seorang wizard itu mustahil," kata pria yang memiliki job guardian.
"Awas! Double s***h!" ucap swordman yang berdiri di dekat guardian sambil menebaskan pedangnya ke udara, saat itu juga dua tekanan udara melesat menuju Satria. Swordman dan assasins yang ada di dekat Satria langsung melompat menjauh.
'Dddhhaammnnrrr'
Suara dentuman hebat kembali terdengar seiring dengan debu dan kerikil yang berhamburan dari sekitar Satria, tapi tubuh Satria samar-samar masih berdiri tegak sambil menyeringai ke arah para musuhnya.
"Ini dia, inilah dunia yang selama ini aku impikan. Dunia yang tidak terbelenggu kedudukan dan kekayaan, dunia fantasi dimana kebebasan adalah yang utama. Meski tetap ada sisi kelam dan buruknya, tapi di dunia ini aku bisa lebih bebas dari sebelumnya! Hahaha.." ucap Satria dengan penuh kegembiraan.
"Apa dia sudah gila," gumam Assasins.
"Siapa kau sebenarnya?! Kenapa wizard sepertimu bisa menahan tehnik pedang milikku?" tanya swordman.
"Aku.." jawab Satria. Namun dia tertegun sejenak karena baru kepikiran bagaimana dia harus mengenalkan dirinya.
Apakah dengan nama Satria atau nickname miliknya Loner King. Jika dia mengaku Loner King dia khawatir akan ada orang yang mengenalinya, jika itu orang biasa mungkin tidak apa-apa. Tapi jika itu musuh atau yang selama ini memiliki dendam kepadanya di dalam game maka akan sangat berbahaya sebab dia masih belum paham sepenuhnya dengan sistem dunia game MW RPG saat ini. Dia bahkan masih belum tahu bagaimana cara menggunakan skill ultimate dan cara memeriksa status dirinya sendiri, hal itu akan sangat berbahaya baginya sebagai solo player.
"Namaku Satria! Aku hanyalah orang biasa yang ingin dikenal dunia ini apa adanya," jawab Satria dengan lantang, dia sudah memutuskan untuk menggunakan nama aslinya saat ini. Setidaknya sampai dia paham dengan semua sistem di dunia baru yang dia tempati saat ini.
Bersambung…