Bab 39. Perceraian

1028 Kata

"Apa? Me-menikah?" tanya Aska seketika tersenyum lebar merasa senang. "Ish! Ish! Ish! Kenapa reaksi kamu berlebihan kayak gini?" tanya Anita tersenyum simpul. "Biasanya juga kamu marah tiap kali Mami minta kamu cepet-cepet nikah." "Kalau nikahnya sama Bunga sih saya mau pake banget, Mam," sahut Aska tersenyum cengengesan. "Kalau perlu, kita ke KUA sekarang juga, saya bisa ko!" Anita menggelengkan kepalanya kepala menahan diri agar tidak tersenyum. Bagaimana tidak, putranya ini selalu saja naik pitam bahkan selalu mengeluarkan seribu satu alasan ketika dia meminta putra semata wayangnya ini untuk menikah. Reaksinya saat ini berbanding terbalik dengan apa yang selalu dia tunjukkan sebelumnya. Aska terlihat antusias, itu artinya dia tidak main-main dalam menjalin hubungan dengan gadis bern

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN