BAB 34

1896 Kata

    Setelah beberapa menit tertawa sampai terpingkal-pingkal adrian akhirnya berhenti melihat wajah kesal Dimas.     “Percuma gue punya temen pinter tapi gak ngasih solusi.” Sungutnya. Adrian meminum moca late di hadapannya untuk mengurangi tenggorokannya yang kering akibat terlalu lama tertawa.     “Lagian lo jadi cowo bego banget sih, ngamuk lah dia lagi serius gitu lo sebut nama cewe lain.” Dimas mendengus sebal.     “Ya udah kasih gue solusi! Dari kemaren ketawain gue mulu.” Adrian kembali mengulum senyum. Tidak berani tertawa, sebab sorot mata kekesalan Sahabatnya itu lebih tajam dari pisau yang sering digunakan istrinya untuk mengiris sayuran.     “Datengin dia baik-baik terus minta maaf. Gak usah sok jual mahal lo, gak laku baru tahu rasa.” Walaupun kesal dengan pilihan kalimat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN