Penolakan Denzel
626 Kata
Julian melihat ke arah Lea yang kini sedang memeluk Cyril. Wanita itu terdengar terisak ketika memeluk Cyril.
Lalu tak lama Lea melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Cyril.
“Bagaimana kabarmu, Sayang? Aunty menunggu kedatanganmu sejak lama karena ayahmu memutuskan semua komunikasi di antara kita,” kata Lea.
“Aku baik-baik saja. Aku kemari setelah Daddy meninggal. Dan aku kemari setelah menemukan surat itu di lemarinya,” jawab Cyril dan membuka tasnya lalu mengeluarkan kotak besi kecil.
“Ini,” kata Cyril menyerahkan foto dan sepucuk surat yang baru dikeluarkannya pada Lea.
Lea melihat ke arah foto lama itu dan surat yang pernah ditulisnya pada Noah ketika pria itu memutuskan untuk tak melanjutkan perjodohan.
“Jadi Noah sudah tak ada?” tanya Lea dan menatp lekat mata sendu Cyril yang tampak lelah.
“Ya, maaf, aku seperti pengemis datang kemari. Tapi aku tak tahu harus ke mana lagi setelah Daddy meninggal,” jawab Cyril.
“Hei, kau tak perlu mengatakan itu. Kau juga putriku dan akan selalu begitu meskipun ayahmu selalu menjauhkan kita. Dan sampai sekarang aku tak tahu apa maksudnya melakukan itu,” kata Lea.
“Aku juga tak tahu. Dan aku baru melihat surat itu di lemari milik daddy,” kata Cyril dan kemudian melihat ke arah anak-anak Julian dan Lea.
“Jadi, yang mana yang bernama Denzel?” tanya Cyril to the point.
Denzel tampak mengerutkan keningnya pada Cyril. Lea pun terlihat tak enak dengan situasi ini karena dia berpikir perjodohan itu benar-benar berakhir sejak beberapa tahun yang lalu.
“Apa-apaan ini, Mom?” tanya Denzel yang sama sekali tak mengerti dengan semua yang terjadi.
Julian dan Lea tampak bingung ingin menjawab apa, karena situasi ini benar-benar di luar perkiraan mereka.
“Kita dijodohkan sejak kecil dan aku menagih janji itu sekarang,” kata Cyril dengan wajah kusam ya yang lelah karena beberapa hari dia melewati benua dengan menggunakan kapal ilegal.
“What? Omong kosong apa ini?” tanya Denzel.
“Ini bukan omong kosong. Apakah kau yang bernama Denzel?” tanya Cyril.
Denzel Kingsford, seorang CEO muda yang sedang mengarah ke puncak karirnya, berusaha memahami makna cinta dalam hubungan yang telah hampir menjelma menjadi pertunangan bersama kekasihnya yang sudah berhubungan selama tujuh bulan.
Namun, takdir berkata lain ketika Cyril, seorang wanita muda dengan mata yang penuh ambisi, datang menerobos kehidupannya dan mengaku sebagai jodohnya sejak kecil.
Cyril, datang dengan sebuah wasiat dari ayahnya yang sudah meninggal, membawa kabar yang mengguncang keluarga Kingsford.
Awalnya, Lea Kingsford—ibu Denzel—merasa dilema dengan kehadiran Cyril. Dia tak menyangka bahwa perjodohan yang telah lama terlupakan itu akan menjadi kenangan yang tiba-tiba bangkit dari masa lalu.
Ketika Lea bertemu dengan Cyril, mata wanita muda itu seperti penub dengan masalah dan kesedihan yang sulit diabaikan.
Ia membawa sebuah surat wasiat dari ayahnya, Noah, dan menuntut agar perjodohan itu dilanjutkan.
Meninggalnya Noah membuat Cyril merasa bertanggung jawab untuk menegakkan wasiat tersebut karena hanya keluarga Kingsford lah yang bisa menjaganya saat ini di saat dirinya tak memiliki siapa pun lagi di dunia ini.
Lea, berada dalam persimpangan yang sulit, merasa terombang-ambing antara menaati wasiat yang dia tulis sendiri dulu di masa lalunya atau mengikuti kebahagiaan anaknya yang sudah memiliki kekasih dan bahkan akan bertunangan.
Denzel sendiri merasa terjebak dalam pusaran emosi, karena tak mungkin dia menikahi Cyril hanya karena perjodohan tak masuk akal itu. Ditambah dengan Denzel yang sudah memiliki kekasih.
Dalam pertemuan mereka, Cyril menjelaskan bahwa perjodohan itu adalah bagian dari wasiat yang sudah disusun oleh dirinya dan Cindy.
Lea menceritakan bagaimana mereka berdua, Lea dan Cindy, dulu berjanji untuk menjaga Cyril dalam ikatan pernikahan dengan Denzel ketika Cindy sedang berjuang melawan mautnya.
Keinginan ini sepertinya sudah lama terkubur bersama waktu, akibat penolakan Noah kala itu, tetapi sekarang tiba-tiba muncul ke permukaan karena Cyril menginginkan perjodohan itu dilanjutkan.
- Penulis
