“Madam J, Tuan Muda ingin menemui Anda,” kata Tuti—asistennya. “Beliau menunggu di gazebo belakang.”
“Benarkah? Kamu tidak salah, ‘kan? Suamiku memanggilku?” seru Juliana bahagia sekali ketika Tuti membawakan kabar itu.
“Benar, Madam. Karena tadi Pak Pendri datang dan menemui saya untuk menyampaikan ini.”
“Oke. Aku akan segera ke sana. Siapkan pakaianku yang paling seksi,” titah Juliana.
Tuti mengangguk dan menuju ruang ganti di kamar ini, lalu meraih satu gaun seksi yang belahan dadanya terlihat jelas, lalu digantung didepan lemari. “Madam, sudah selesai.”
Juliana melangkah menuju ruang ganti dan berkata, “Bantu aku pakai.”
“Baik, Madam,” jawab Tuti lalu membantu Juliana melepas satu persatu pakaiannya.
Juliana mengenakan gaun itu, dan mengatur rambutnya, Juliana memilih untuk diur
