Tentang Obat Perih

1624 Kata

Nurlita menoleh melihat Widi yang saat ini tengah cuci piring seraya tersenyum diam-diam, Nurlita menggelengkan kepala dan menghampiri putrinya yang saat ini memunggunginya. Nurlita berdeham membuat Widi menoleh melihat ibunya yang menatapnya. “Kayaknya ada yang seneng nih,” seru Nurlita. “Mama apaan sih,” kekeh Widi menggelengkan kepala. “Mama gak suka lihat anaknya senang?” “Suka sih nak, tentu saja suka. Apalagi yang bahagia adalah anak sendiri.” “Hehe.” Widi tersenyum. “Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Nurlita. “Gak ada, Ma. Biasa aja,” jawab Widi lagi berbohong pada ibunya yang saat ini membantunya mencuci piring. “Padahal Mama berharap kamu memang lagi senang. Supaya Mama sama Papa gak ada rasa bersalah lagi ke kamu,” kata Nurlita membuat Widi menoleh menatap wajah ibunya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN