Widi keluar dari kamarnya setelah tidur yang cukup panjang, ia terbangun karena rasa lapar, dan sore ini juga dia harus keluar bertemu Jena—sahabatnya—lalu ia terkejut ketika melihat Fadan tengah menekuri layar tabnya, ditemani oleh Juliana yang duduk disebelahnya. Tumben sekali mereka terlihat dekat, itu lah pikiran Widi yang saat ini berkecamuk. Widi hendak melangkah menuruni tangga, namun langkahnya terhenti ketika suara deheman Juliana terdengar mengganggu. Widi menoleh dan melihat Juliana saat ini bersedekap. “Wah bagus ya, Wid. Disaat semua orang bangun, kamu malah tidur. Gak ada penghargaan sedikit ya kamu,” kata Juliana. Fadan yang mendengarnya dengan jelas, malas menanggapi, lagian dia juga masih marah pada Widi. Widi terlalu meremehkannya. “Semalam aku kurang tidur, Mbak. Ja