Pernikahan

1308 Kata
Sungguh enggan untuk Flo menikah. Tapi karena sudah terlanjur janji dengan orang tua nya mau tak mau Flo menurut saja sekarang. Ia agak ngeri juga setelah mendengar Josh mengatakan hal yang absurd itu. Bagaimana pun ia kan perempuan. Pasti akan kalah sama laki-laki. Semoga saja apa yang Josh ucap kemarin hanya canda belaka. "Flo, kamu cantik sekali," puji mama. Flo tersenyum ditangani. Ini bisa sangat bagus dengan gaun ini  Membuat sangat seksi dan seksi. Awalnya Flo fikir mamanya akan membelikan gaun yang super gede mengembang bak bunga mekar dan panjangnya berratus-ratus meter. Ternyata enggak. Mamanya memilih gaun yang pas dan sangat cocok untuk Flo. Flo akui Flo suka dengan gaunya. "Flo, mama. Pengantin Pria sudah datang," ujar Papa. Jantung Flo serasa mau meledak. Kenapa tiba-tiba begini. Nikah palsu doang kali ini jantung. Ga usah lebay deh. "Ayo, Flo," ajak mama. Flo menurut dan ikut keluar bersama mama. Pernikahan mereka memang tidak dibuat besar. Hanya sebatas keluarga terdekat saja. Semua orang melihat dia takjub. Mengenai Josh mengenakan kemeja putih, jas toksedo hitam dan dasi kupu-kupu.  Entah kenapa Flo melihat Josh ingin tersenyum. Dia lucu sekali. Tambahkan rambutnya di sisir keatas seperti itu. Rasanya Flo ingin mencubitnya. Tapi kembali mengingat ucapan Josh, Flo langsung diam lagi. Flo tak mau mengambil masalah yang diambil. Ia siap menjadi istri sejati. Membayangkannya saja sudah siap begidik ngeri. Josh menatap Flo tak berkedip. Si jutek bisa cantik juga. Eh enggak-enggak masih cantikkan pacarku. Josh menggelengkan kepalanya mengusir fikiran aneh dan kotornya. Masa ia Josh bisa berfikir kotor tentang Flo. Amit-amit dah. Mending mikir kotor bareng pacarnya aja. Lebih asoy. Flo dan Josh di sejajarkan di depan pendeta. Dan mereka mulai diberkati Flo dan Josh telah mengucap janji sehidup semati. Untuk merasakan suka dan duka bersama sama. Saling melindungi dan mengasihi. Selesai ucap janji. Josh hendak mencium Flo lagi namun ditahan oleh Flo. "Mau ngapain lo?" "Nyium lo lah." "Gila lo ya, ini banyak orang." Josh bengong. Astagah istrinya ini tidak pernah diundang kepernikahan kali ya. "Ini tradisi bego." "Tradisi apaan. Ga usah ngarang." Orang tua mereka merasa kesal. Karena untuk ciuman saja mereka harus berdebat dulu. Mama maju kedepan dan membisikkan sesuatu pada Flo. "Jangan bikin masalah flo. Cium Josh sekarang. Itu tradisi sakral." Eh... tradisi sakral. Flo langsung melotot kearah Josh yang kini mesem mesem sendiri. Flo nampak kesal tapi mau bagaimana lagi. Biar cepat selesai. Flo menarik kerah kemeja Josh dan langsung mengecup bibir Josh di sana. Membuat semua orang tertawa. Josh menepuk jidatnya. "Astagah gue punya istri ga waras." "Sialan lo," umpat Flo. Selesai acara pernikahan. Flo dan Josh dipersilahkan masuk ke dalam kamar untuk istirahat. Tapi Josh menolak, ia ingin pulang kerumahnya. Tidur di kamarnya. "Yang benar saja Josh. Kau ini sudah menikah harus tidur dengan istrimu," nasehat papi. "Tapi pi, nanti aku disuruh tidur lantai kan dingin pi," rajuk Josh "Jangan mengada-ada Josh. Mana mungkin Flo seperti itu," ujar mami menambahi. "Mami, dia itu gila mi." Josh masih bertahan tak mau tidur di kandang singa. Tapi mami dan papi justru tertawa mendengar ocehan Josh. Flo yang memang ada disana. Merasa kesal tapi juga jadi sebuah kesempatan untuk mengerjai Josh. "Josh, sayang kenapa kamu takut begitu. Katanya mau malam pertama," ucap Flo yang membuat Josh melongo. Orang tua Josh sudah pasti tertawa terbahak-bahak. "Jangan percaya mi, pi dia pembohong besar !" "Kok kamu gitu sih sayang. Kan kemarin kamu yang bilang. Kamu bisa bikin anak sama aku ya kan?" "Astagah, jaga bicara lo Flo. Ini depan orang tua gue," tegur Josh yang kesal sekaligus malu. Mami dan papi semakin tertawa. "Sudah-sudah, kami lelah tertawa. Josh papi dan mami akan pulang ya." "Jangan pi, pliisss pii... mami tolong Josh mi." "Lebay deh lo," bisik Flo tepat ditelinga Josh. Membuat Josh semakin kesal. Josh melotot ke arah Flo. Dan apa yang dilakukan Flo. Flo justru mengecup bibir Josh. Membuat Josh diam seketika. Mami dan papi geleng-geleng kepala dan buru-buru masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya meninggalkan anaknya di sana. "Sadar woi. Ciuman doang kali. Katanya mau bikin anak. Ciuman aja dah bengong hahahha." Flo masuk ke dalam rumah dan disusul Josh disana. Orang tua Flo sedang sibuk merapihkan rumah. Lebih tepatnya memperhatikan pesuruhnya untuk merapihkan rumah. "Kalian, sudah malam. Istirahatlah," ujar mama. Flo dan Josh mengangguk dan mereka masuk ke dalam kamar. Flo dengan cueknya membuka gaun pernikahannya di depan Josh. "Eh lo mau ngapain?" Tanya Josh "Buka baju lah apa lagi?" "Lo gila ya. Ada gue juga." "Lah kenapa. Kan lo suami gue." Josh bengong. Astagah jadi istrinya ini beneran mau endehoy ama dia? Apa Josh udah siap ya. Ia selama ini cuma berani ciuman doang. Nggak lebih. Grepe-grepe aja nggak pernah. Josh ragu sendiri. Bego nya Josh.  Josh kembali menatap Flo. Oh kirain Josh, Flo bakal telanjang bulat. Ternyata ia pakai dalam toh. "Kenapa lo liatin gue. Pengen?" Anjay si Flo ngomongnya. Kalau Josh beneran berani apa ga berabe. Flo berjalan kearah lemari dan mengambil piyamanya di sana. Lalu memakainya. Barulah Flo masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan wajahnya. Josh bingung ia harus ganti baju apa. Dia tak membawa pakaian ganti. Ah sudahlah dia pakai dalaman ini. Josh membuka kemejanya dan menaruh di sembarang tempat. Lalu ia merebahkan diri di ranjang. Flo yang baru keluar dari kamar mandi. Langsung terkejut.  "Ngapain lo tiduran di ranjang gue?" "Lah kan lo yang ngajak bikin anak tadi?" A njay Flo lupa. Sialan jadi ia yang kena sekarang. "Ah lupain bikin anak. Gue dah nggak mood sama lo." "Nggak mood atau emang ga mau?" Flo memerah di sana. Dan Josh tertawa. Berhasil! gantian Josh sekarang yang akan menggoda Flo. Josh membuka kaos dalamnya dan celananya. Dia langsung mentupnya dengan selimut dan menatap Flo  Muka Flo sudah panas di sana. "Lo gila ya. Pake baju lo!" bentak Flo. Josh terkekeh. "Flo ayo bikin anak," rayu Josh "Najis. Ogah gue. Udah gue ngantuk mau tidur," ujar Flo langsung mengusir Josh disana. "Flo." "Apa sih." "Bikin anak yuk?" nih anak masih aja ya. Bikin Flo kesel aja dari tadi. Duakk... "Aduh!" Flo menendang Josh hingga terjengkang di bawah ranjang. "Ups, sorry," ujar Flo yang langsung menutup tubuhnya dengan selimut. Josh kesal sekali dengan Flo. Bisa-bisanya ia tega dengannya. Josh langsung bangun dan menindih tubuh Flo. Membuat Flo kaget setengah mati. "Woi ngapain sih lo. Berat bego." "Biarkan aja. Ini hukuman karena lo dah bikin gue jatuh. Lo tahu nggak rasanya hah. Sakit tahu." "Ya...ya.. maaf. Udah turun dari badan gue. Lo berat banget, bisa mati gue kehabisan nafas." "Tapi janji ya jangan usir gue lagi." "Iya bawel." Josh pun turun dari tubuh Flo dan merebahkan diri di sisi Flo. Menatap Flo. "Flo." "Apa?" "Kenapa sih lo benci banget sama gue?" Tanya Josh membuat Flo balik menatapnya. Nih anak peka juga ya kalau Flo benci sama dia. "Karena lo dulu cengeng dan manja." "Kan sekarang enggak." "Hah enggak palalu. Yang tadi apaan, ngerengek minta pulang sama papi mami." Josh tersenyum malu. "Yadeh maaf. Abis gue kan anak satu-satunya wajar kali gue manja." "Gue juga sama anak satu-satunya tapi gue nggak manja kaya lo." "Karena lo jutek." "Lo ngatain gue?" "Enggak Flo." Flo menatap langit-langit kamarnya. Josh pun sama mengikuti pandangan Flo. "Flo." "Apa lagi?" "Lo pernah ML?" What ! Flo langsung berbalik arah menjauh dari Josh. Josh bingung kenapa dengan Flo? "Flo, lo kenapa?" Tanya Josh. Flo menggeleng. Dan menutup wajahnya dengan bantal. "Flo. Lu dah pernah ML ya?" Lanjut Josh. Flo jengah dan membuka bantal dari wajahnya. "Pacaran aja gue belom pernah. Apa lagi ML. Bego ya." "Hah, lo belom pernah pacaran?" "Ya. Kenapa?" "Jadi yang kemarin, gue ambil first kiss lo dong?" Deg ! Flo aja ampe lupa. Waduh wajahnya jadi merah sekarang. Abis lah ia bakal dicengin sama Josh. "Flo." "Apa sih!" "Kiss lagi Flo," pinta Josh membuat Flo bengong. Bletak ! Flo menjitak kepala Josh. "Tidur !" Perintah Flo. Josh manyun. Tapi ikut tidur di samping Flo
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN