"Cewek JUTEK kaya lo nikah sama gue? MIMPI!" Joshua
"Cowok MANJA kaya lo nikah sama gue? NGAYAL AJA LO SANA!" Bunga
Kalimat di atas harus mereka telan kembali karena orang tua mereka tetap menjodohkan mereka dan BAHKAN HARI INI ADALAH HARI PERTUNANGAN MEREKA!
Flo meminta di make-up di kamarnya. Walau harus menggunakan jurus-jurus ninja tapi tetap saja Flo tak bisa mengalahkan jurus mamanya yang memang lebih hebat dari Flo.
Alhasil Flo selesai di make-up. Gaun Dan di pakaikan! Ya Tuhan !
Mami nampak terkejut sendiri di sana. Putrinya yang jutek dan urakan bisa sangat cantik dengan gaun putih.
"Ya ampun Flo. Kamu cantik sekali," puji mama. Tapi tak membuat Flo tersenyum. Ia tetap manyun di sana.
"Senyum dong Flo. Mama kan sedang muji kamu," ujar mama kesal. Flo tambah manyun saja. Lalu bantu tersenyum di sana. Memperlihatkan deretan giginya yang putih.
"Makasih mama, Flo sangat senang," ucap Flo datar. Sedatar-datarnya. Kini mama yang cemburut.
"Udah ah kamu ngeladeni kamu mah nggak ada habisnya. Mending mama ke bawah deh."
Mama sudah beranjak pergi dari kamar Flo. Saat itu juga Mengambangkan tisu dan make-up santai.
"Oh ya Flo, mama lupa. Jangan hapus make-up, sampai ketahuan sama mama habis kamu," teriak mama. Yang membuat Flo langsung melempar tisu ke dalam tong sampah
"Sialan!" maki Flo kesal.
**********
Flo malas-malasan di kamar, ia sibuk bermain game di ponselnya. Hingga mama mendatangi Flo.
"Flo, turun calon mu sudah dibawah."
"Calon apa sih ma. Males ah."
"Flo, kamu tidak ingat sedang bicara dengan siapa hah?" Bentak mama yang membuat Flo langsung bangun dari rebahannya.
"Ayo," ajak mama. Flo mengekor di belakang. Lalu turun ke bawah di mana sudah ada keluarga inti dari Josh. Flo menatap Josh nampak duduk dengan bersandar di sofa. Benar-benar tidak menghargai orang tua. Manja.
Josh yang tak sengaja melihat Flo langsung bengong. Namun detik berikutnya langsung ia buang muka. Seakan-akan tak melihatnya.
Flo turun dan berjalan ke arah sofa yang kosong dan duduk di sana. Di samping Josh persis.
"Pengen banget lo deket-deket gue?" Sindir Josh. Flo langsung menatap Josh dengan mata tajam dan wajah super jutek.
"Dasar manja. Kepedean banget lo."
"Siapa sih yang kepedean. Jelas-jelas lo lebih milih duduk di samping gue. Dibanding yang lain hm," jelas Josh sembari tersenyum miring. Flo langsung memukul lengan Josh kencang. Hingga Josh harus mengerang menahan sakit.
"Sakit sialan !" Bentak Josh kesakitan.
Orang tua mereka saling menggelengkan kepala melihat tingkah mereka tak bisa akur.
"Kita percepat saja pernikahan mereka nanti," ujar papa Flo. Flo dan Josh langsung melotot tak percaya.
"Apa !" Pekik mereka berdua kompak
"Papa, jangan gila deh, apaan sih main mutusin gitu aja," ucap Flo kesal.
"Tau nih om. Kita aja belum ada kata sepakat," lanjut Josh.
"Nunggu kata sepakat dari kalian itu kaya nunggu undian berhadiah 1 miliyar." mami ikut berucap.
"Ah mami apaan sih. Kita nggak bakal lama kok buat cari kesepakatan. Ya nggak Flo," tanya Josh sembari menyikut rusuk Flo. Niatnya pelan. Tapi kebablasan.
"Sakit monyet !" Sentak Flo kaget.
"Sorry-sorry" ucap Josh. "sorry Flo, nggak sengaja."
Flo nampak kesal di sana. Tapi coba ia tahan. Flo bersidekap dan menatap lurus ke depan.
"Yaudah ijinin kita buat bikin kesepakatan dulu pa. Om," ujar Flo meneruskan ucapan Josh tadi.
Papa dan papi akhirnya berdiskusi dan memutuskan untuk memberi mereka waktu berdua.
Flo dan Josh nampak senang di sana. Dan mereka memutuskan berdiskusi di kamar Flo. Karena di sana aman bisa dikunci dan nggak ada yang bisa nguping.
Josh dan Flo masuk ke dalam kamar dan buru-buru mengunci pintu.
Flo langsung duduk di kursi dekat jendela sementara Josh melihat sekeliling kamar dan tersenyum di sana.
"Kamar lo nyaman tek," ujar Josh.
"Tek. Ketek !" Ucap Flo jutek
Josh terkikik di sana. Lalu menatap Flo lekat-lekat. Sampai Flo harus membuang muka. Menghindari tatapan Josh.
"Lo mau dipanggil ketek sekarang?" Tanya Josh sembari terkekeh.
Flo yang kesal langsung mengambil bantal di ranjang dan langsung ia lempar di sana. Josh semakin terkekeh.
Flo terduduk di ranjang. Dan menekuk wajahnya kesal. Josh mendekat dan duduk juga di samping Flo.
"Jadi keputusannya apa nih?" Tanya Josh
"Tau ah pusing gue."
"Flo, gue udah punya pacar nih. Emang lo nggak punya pacar?" tanya Josh membuat Flo gelagapan. Waduh pacar ya. Selama ini ia nggak pernah mikir kesana. Apa sekarang ia harus mikir masalah pacaran ya?
"Flo."
"Eh apa? Pacar ya. Udahlah masa gue nggak punya pacar hehe," ucap Flo garing.
Josh menatap mata Flo lengkat-lengkat. Josh bisa menangkap kalau Flo lagi bohong. Josh tersenyum di sana.
"Yaudah kita nikah aja ya?" josh memutuskan. Flo kaget.
"Loh kok gitu."
"Gini. Kita nikah tapi tetep boleh pacaran. Kalau sekiranya dah setahun kita cerai aja," ucap Josh mengutarakan idenya. Flo nampak berfikir.
"Nggak usah kebanyakan mikir. Kita nikah cuma buat orang tua kita diem aja. Nggak cerewet masalah perjodohan mulu. Dan kalau udah nikah, gue maunya tinggal di apartement. Jadi kita bebas dari pengawasan orang tua. Gimana?"
"Lo serius nih."
"Serius lah."
"Oke sepakat !"
**********
Mereka turun ke bawah di mana kedua orang tua mereka masih menunggu hasil akhirnya.
"Jadi gimana? apa hasilnya?" Tanya mami tak sabaran.
"Kami siap nikah kok, ya kan Flo?"
"Hehe iya papa, mama, om, tante. Flower dan Joshua siap menikah."
"Nah gitu dong." serempak kedua orang itu berucap.
Papi berdiri dan diikuti oleh semuanya yang duduk.
"Josh, cincin yang kamu beli mana. Sini kamu masukan cincin itu ke jemari Flo. Tanda kalau kalian sudah terikat pertunangan."
Flo dan Josh saling pandang. Namun mereka mengangguk. Dan mendekat ke arah orang tua mereka. Dan acara pemasangan cincin pun berlangsung.
Mereka kini resmi menyandang status tunangan.
"Love you, Flo," ledek Josh sok manis
"Amit-amit, iiyyuuhh."
Kedua orang tua mereka tertawa.
"Nanti juga kalian saling cinta. Lihat aja," ujar papa.
"Nggak mungkin! " jawab mereka serempak.
"Tanda-tanda cinta tuh," goda mama.
"Iya, mama doain aja ya," ucap Josh pada mama Flo yang langsung dapet sikutan dari Flo.
"Ough... sakit Flo."
"Makanya nggak usah ngomong aneh aneh. Dasar manja."
"Dasar jutek. Gitu aja ngambek."
Pletak
Mama menjitak mereka berdua. Membuat mereka terpekik di sana. Mereka memandang mama dengan wajah manyun.
"Kalian itu sudah besar. Masih saja terus-terusan bertengkar. Ingat umur."
"Iya mama," jawab mereka berdua kompak.
"Kok lo manggil mama gue. Mama sih?" Flo protes.
"Loh kan bentar lagi jadi mama gue juga. Ya kan ma," ujar Josh sembari memeluk mama Flo. Membuat Flo jijik.
Flo aja sebagai anaknya belum pernah meluk mamanya seperti itu. Lah ini anak orang. Cowok pula, main pelu- peluk gitu. Hiih
Dasar cowok manja !