21. Langit khawatir

1996 Kata

"LANGIT!" Mendengar panggilan itu spontan langkah Langit berhenti. Dia kemudian menengok ke belakang dan menemukan seorang gadis berdiri tak jauh darinya sambil tersenyum. Melihat kanan-kiri, tidak ada cowok lain selain mereka membuat Langit PD kalau dia tersenyum ke arahnya. Lantas Langit mendekat. "Untunglah nggak salah panggil," katanya masih mempertahankan senyum. Langit jadi kikuk sendiri, tidak biasa dia mendapatkan senyum seperti itu. Apalagi dari Claudia. Ah iya, gadis yang memanggilnya adalah Claudia Anaya. Tumben, Langit juga bingung. Lupa kalau Langit irit bicara, Claudia pun segera berdeham dan kembali menormalkan raut wajahnya. "Gue pikir tadi lo Sky, tapi pas lihat cara jalan sama cara lo menatap, gue jadi mikir kalau lo itu Langit, dan ternyata benar lo Langit," ujar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN