45. Dugaan

2001 Kata

Amri tampak berdiri di depan Nalaya dan Diaz. Ia memang mendapatkan kabar jika ada kasus pengeroyokan pada seorang gadis. Gadis itu diduga menjadi korban pelecehan. Amri dipanggil untuk mencari bukti-bukti dari kasus ini. Diaz tampak diam dan memeluk sang adik yang saat ini tubuhnya masih saja gemetar. Pemeriksaan untuk Nalaya lumayan lama. Saat ini sudah pukul satu dini hari. Nalaya diwajibkan rawat inap di rumah sakit ini. "Nala sedang sakit." Diaz menjawab singkat pertanyaan polisi yang ada di depannya. Nalaya menatap tajam ke arah Amri. Entah mengapa ia menduga sosok berseragam cokelat itu adalah dalang dari semua masalah. Nalaya hanya merasa punya masalah dengan Amri. Sebab, beberapa waktu yang lalu, Amri sempat marah pada adik Diaz itu. "Aku tahu, kamu dalang dibalik semua ini. H

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN