Midas sudah dua kali buang air besar pagi ini, mengusap perutnya yang sakit dan dia menatap Fariz sambil menggeleng, pria bersnelli itu duduk di kursi depan meja kerja Midas sambil menyerahkan obat diare. “Memangnya istri kamu masak apa sih? Sampai diare gitu,” celoteh Fariz. Midas menyeka keringatnya dengan tissue dan mengambil air mineral di botol, lalu membuka obat dari Fariz dan menenggaknya. “Balado hati sapi sama kentang,” ucap Midas, mengusap-usap perutnya yang terasa panas. “Kamu nggak bilang kalau nggak suka pedas?” tanya Fariz menahan tertawanya, dia sangat tahu tentang dilema pengantin baru, karena dia pun pernah merasakannya. “Aku suka pedas, tapi memang sudah tiga tahun belakangan ini nggak pernah makan makanan se-pedas itu, jadi perutnya kaget,” dengus Midas. “Besok