Chapter 31. Pengakuan

1266 Kata

"Mas, gimana masalah kamu, apa udah selesai?" tanyanya lagi. Nathan mengambil gelas berisi wine yang ada di depannya memutar gelas, lalu meminumnya. Dia menghela nafas yang terasa sangat berat, apa aku harus mengatakannya sekarang. Kenapa harus seperti ini, gumamnya dalam hati. Alika mengubah posisi, menarik kursi, lalu duduk menghadap suaminya. "Siapa yang nyuruh pindah?" tanya Nathan seraya meletakkan gelas kembali ke tempatnya. "Ngga apa-apa, pegel tau!" protesnya. Harus duduk dengan posisi seperti itu terus, yang enak dia yang capek aku, gumamnya dalam hati. "Li." "Emm." "Mas mau ngomong jujur tapi kamu ngga boleh marah, ya! Ngga boleh bilang cerai, ngga boleh minta pisah!" Alika menatap Nathan tajam, semakin penasaran dibuatnya. Apa maksudnya mengatakan itu. Apa mungkin di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN