Aisha baru saja tiba diteras rumah, terkaget-kaget sambil mengelus d**a. Lalu beristigfar dan geleng-geleng kepala. Mengelus kepalanya yang tiba-tiba pusing ketika melihat anak lelaki satu-satunya sedang mencuci motor hanya dengan kolor. Apa? KOLOR! Astagfirullah, keluhnya. Namun juga terkekeh geli akan kelakuannya. Mending pula kalau badannya berotot. Lah itu? Udah cungkring! Dipamerin pula! Hadoh! Aisha tepok jidat. WIRA MANA WIRA?! Udah kolornya ketat pula. Cuma bisa menutupi setengah pahanya. Warnanya gak oke pula. Merah kemuda-mudaan. Duh, Dan! Aisha geleng-geleng kepala lagi. Sepertinya, ia perlu ke rumah sakit lagi, untuk mengecek apakah saat lahiran dulu, anaknya ketuker sama anak orang lain atau tidak. "Dan! Daaaaan! Jadi orang itu bener dikit napa?" ia berkacak pinggang