"Lama banget sih," Farras menggerutu. Bibirnya sudah maju beberapa senti. Kakinya melangkah maju dan mundur. Tapi saat sosok lelaki cool yang dipujanya sedang berjalan ke arah parkiran, ia buru-buru duduk di atas motor Farrel lalu mengeluarkan ponsel dengan cepat. Jantungnya deg-degan ketika lelaki itu tepat berdiri di sampingnya. Ia bahkan sampai mematung. Tak bergerak sedikit pun. Hanya diam dan tak berani menoleh atau menatap Andra sedikit pun. Salah tingkah. Hingga suara motor itu terdengar olehnya dan Andra yang menjauh pergi begitu saja. Ya, begitu saja. Padahal ia ingin sekali disapa, mengingat mereka duduk sebelahan saat di kantin beberapa hari yang lalu. Tapi ia tak punya keberanian. Apalagi untuk menyapa duluan. Duh! "Bareng gue deh, Tal!" Suara lain mengusiknya. Ia menoleh k