Bab 24. Tia Panik

1823 Kata

Sambil menunggu waktu satu jam seperti yang disarankan Fitri, Tia membersihkan rumah, menyapu dan mengepel. Setelah selesai, Tia pergi ke sebuah telpon umum (maklum dulu kan blm ada telpon selular...wkwkwk). Tia memasukan uang koin 500an, menekan 7 digit angka yang Dia sudah ingat. Sambungan telpon tersambung. Terdengar telpon diangkat di sana. "Kediaman keluarga Wijaya, selamat siang, ada yang bisa dibantu?" Sapa suara dari seberang sana. "Selamat siang, boleh berbicara dengan Lambok?" Sahut Tia. "Dari siapa ini?" Tanya dari seberang. "Tia. Dari Tia." Jawab Tia. "Tunggu sebentar." Orang yang di sana meletakan gagang telpon pelan dan beranjak memanggil Lambok. "Tuaaannn..." Terdengar suara memanggil. "Apa tadi Bibi yang terima?" Gumam Tia. "Halooo.." Sahutan dari sana. "Lambok.."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN