Bab 79. Belum Boleh Pulang

1067 Kata

"Mimpi?" Lambok penasaran. Tia mengangguk. "Mimpi itu selalu menggangguku." "Mimpi kan hanya bunga tidur, Tia. Janganlah Kamu bawa ke dalam pikiranmu." Lambok mengelus wajah Tia lembut. Tia menghela nafas. "Kak, Aku mau pulang cepat." Rengek Tia. "Makanya Kamu jangan banyak mikir yang gak-gak yah. Nanti Aku bilang sama Dokter supaya Kamu bisa pulang cepat." Hibur Lambok. Tia tersenyum. "Makasih Sayang. Aku mau ke taman." Pinta Tia. "Tapi Kamu belum mandi, Sayang." Ledek Lambok. "Sebentar saja, pulang dari taman, Aku langsung mandi." Janji Tia. "Baiklah. Ayo." Lambok membantu Tia turun dari brankar. Tia dan Lambok telah tiba di taman. Taman mulai sepi karena sudah terlalu sore. Lambok mengajak Tia duduk di salah satu bangku taman yang kosong. Baru saja mereka hendak duduk, mata Ti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN