Sebuah Penyatuan

1486 Kata

“Ehemm!” Andreas menoleh, menatap sebal sahabatnya. Alex pura-pura tidak tahu, karena jengkel, Andreas mengambil sebuah bantal di sofa, melemparkannya tepat di wajah Alex. Pria tampan itu terkekeh, menangkap bantal yang Andreas lemparkan ke wajahnya. “Gue nggak nyangka, lo akhirnya nikahin Elis juga. Gue pikir, lo nikahnya sama Diana, Terus—“ Andreas langsung memotong kata-kata Alex. “Terus apa lo?!” tanya Andreas sewot. “Terus Elis gue nikahin.” Sontak Andreas menimpuk kepala Alex. Pria itu mengusap kepalanya. Benar-benar, Andreas tidak bisa diajak bercanda, jika itu soal Elis. “Huh, sakit An. Kira-kira lo.” Alex menatap sahabatnya sebal. “Rasain, lo. Suruh siapa ngomong suka hati, jelas-jelas Elis istri gue.” Kini wajah Alex terlihat lebih serius. “Oh, ya. Bagaimana ceritanya, lo b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN