Cibil tersentak kaget, apalagi Hansel, yang mulai berpikir bahwa Dieter akan menjadi pengacau dalam rencananya. "Cibil saya tinggalkan bersama Yang Mulia untuk menemani Yang Mulia di sini. Jika tahu dia hanya akan dimanfaatkan, saya lebih baik membawanya sejak lama bersama saya, Yang Mulia. Saya—" Cibil menatap kemurkaan di mata Hansel, karena itu, dia segera meraih tangan Dieter di meja, menggenggamnya lembut. "Dieter..." Amarah Dieter mereda, tapi tidak hilang. "Dieter..." Kali ini tangan Cibil merengkuh wajah kekasihnya agar menghadapnya. Pokoknya dia tidak ingin kekasih yang baru saja dia temui ini akan berakhir di tangan Hansel dalam kemarahan. "Aku yang ingin melayani Yang Mulia. Aku membuat tempat untukmu pulang." Mata Dieter nelembut. Dia selalu terlihat lemah kalau terkait C