Setelah bertemu dengan wali kelasnya, kini Camilla berada di dalam kelas. Ia mempunyai beberapa kenalan baru, dan dirinya juga merasa bahagia. Pengalaman pertamanya tanpa kehadiran sang ayah atau juga ibu sangat menyenangkan, di mana hanya dirinya sendiri yang menjalani, tanpa campur tangan kedua orang tua. Suasana kelas sedang berisik, para murid sibuk dengan urusannya masing-masing, dan membicarakan banyak hal yang tidak Camilla mengerti. Gadis itu duduk di dekat jendela, dengan begitu ia bisa melihat keluar ruangan dengan leluasa. Manik mata Camilla menatap beberapa siswa yang ada di lapangan sekolah, ia cukup tertarik saat menonton pertandingan bola basket dari kelasnya. “Camilla, apa aku boleh duduk bersamamu?” tanya seseorang. Camilla mengalihkan tatapannya