bc

Menikahi istri kecilku

book_age16+
175
IKUTI
2.6K
BACA
contract marriage
HE
age gap
heir/heiress
drama
bxg
campus
another world
like
intro-logo
Uraian

Berawal dari sebuah ketidak sengajaan dan berujung pertanggung jawaban seorang laki-laki yang dipaksa menikahi seorang gadis lugu dan polos, bahkan bisa dikatakan masih dibawah umur?

Lalu bagimana kehidupan selanjutnya?

Apakah pernikahan itu akan terus bertahan atau selesai karna ego masing-masing?

chap-preview
Pratinjau gratis
Flashback
Disuatu malam seorang laki-laki berjalan sempoyongan dibahu jalanan yang nampak sangat sepi, dilihat dari penampilan dan cara jalannya sudah jelas jika laki-laki itu sedang dalam keadaan mabuk. Sesekali sosok itu jatuh tersungkur karna tersandung dengan langkah kaki nya sendiri, pandangan yang dipenuhi kunang-kunang laki-laki itu tersenyum dan merancau tidak jelas seperti orang tak punya akal sehat dalam kata lain gila. Dari jarak beberapa meter tampak seorang gadis dengan stelan sweater biru langit dan celana legging hitam berdiri mematung menatap kearah sosok laki-laki didepannya. Gadis itu menatap kanan dan kiri sekitar namun nihil tidak ada seorang pun selain dirinya dan laki-laki itu, dengan perasaan takut gadis itu berusaha meyakinkan dirinya agar tetap fokus berjalan dan tidak memperdulikan nya. Dalam hati gadis itu berdoa agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada dirinya. Gadis itu sempat melirik sosok laki-laki yang masih terkulai lemah tidak berdaya dibahu jalanan itu dan entah angin dari mana yang tiba-tiba berhasil membawa perasaan kasihan dan rasa ingin menolong terhadap sosok itu yang berhasil membuat langkah kakinya berhenti dan menoleh. "Kamu gakpapa?" Tanya nya memastikan apakah sosok laki-laki itu masih sadar atau tidak. Walaupun tidak jelas tapi gadis itu masih bisa mendengar rancauan pelan dari laki-laki itu. Dengan penuh tekad akhirnya hati nya tergerakan untuk menolong laki-laki yang kini berusaha bangun dengan sisa tenaganya. "Aku bantuin ya." Karna tidak mendapat respon akhirnya dengan inisiatif sendiri, gadis itu merangkul pinggang laki-laki itu dan memapahnya berjalan dengan perlahan. "Aku gak tau kamu jahat atau ngga, tapi aku kasian dan ngerasa bersalah kalo ngga nolong." Ucap Gadis itu. Sekitar beberapa menit berjalan dengan memapah badan besar dan tinggi laki-laki yang ditolongnya, akhirnya mereka sampai didepan rumah gadis itu. "Sebentar aku buka kuncinya dulu." Setelah membuka pintu rumah, ia kembali memapah laki-laki itu membawanya masuk kedalam rumah nya tanpa ada keraguan sama sekali. "Siapa lo?" Tanya laki-laki itu tiba-tiba mengeluarkan suara lalu sedikit menunduk untuk melihat wajah gadis yang merangkul pinggang nya. "Kamu siapa?" Tanya baliknya dengan polos. Laki-laki itu mengibaskan tangannya diudara. "Gak penting siapa gua." Ucapnya. "Yaudah, gak penting juga siapa aku." "Kamu duduk dulu sini, aku ambilin air dulu." Sambungnya, namun saat hendak pergi tiba-tiba pergelangannya ditahan lalu ditarik hingga membuat badannya tidak seimbang dan berakhir jatuh tepat diatas pangkuan laki-laki itu. "Tanpa lo kasih tau, gua udah bisa tebak siapa diri lo." Ucap laki-laki itu. "Aku? Siapa?" "Gua udah biasa nemuin orang kaya lo, bahkan setiap malem orang-orang kaya lo gini datang dengan suka rela buat nemenin gua tidur. Contohnya lo sekarang." Bola mata bulat seketika melotot mendengar ucapan laki-laki itu, dengan sekuat tenaga gadis itu berusaha bangun dan pergi namun badannya ditahan dengan kuat. "Ngga. Aku bukan orang kaya gitu, lepas!" Teriak gadis itu namun nihil usahanya sia-sia, malah dengan mudahnya laki-laki itu membalikkan posisi badannya hingga terkurung dibawah Kungkungan nya. "Munafik juga gua kalo selalu nolak karna mikirin dosa, padahal dosa gua udah segunung. Coba sekali gak ada salahnya kan?" Ucapan tanpa dosa itu semakin membuat sosok gadis kecil itu kalang kabut dibuatnya. "Lepass!! Tolongg!!!" Bukannya kasihan laki-laki itu justru tertawa meledek. "Jangan jual mahal kalo memang pada dasarnya murahan." Sinisnya. Gadis itu menggeleng kuat. "Mamah!!!" ******** Tidak terasa satu tahun berlalu Setelah kejadian satu tahun yang lalu akibat kesalahannya kini seorang laki-laki bernama Alfares Yuandara telah resmi menjadi seorang suami dari Firna Alsyafa perempuan yang usianya baru menginjak tujuh belas tahun pada bulan lalu, sekaligus telah menjadi ayah dari anak pertama mereka yang diberi nama Aldino Yulian Pratama, bayi mungil lucu serta tampan yang selalu jadi sasaran unyelan para aunty dan uncle nya. Seperti yang kalian tau jika kalian baca cerita my punk husband, Fares adalah sosok yang sikap dan sifatnya sebelas dua belas dengan sahabat nya Samuel. Jika dilihat dari luarnya saja mungkin orang lain akan menganggap Fares sebagai suami yang cuek dan dingin kepada istri dan anaknya, atau bahkan tidak bertanggung jawab? Itu semua salah. Perlu kalian ketahui Setelah menikah dengan Firna kehidupan Fares berubah drastis. Semaksimal mungkin Fares berusaha menjadi suami sekaligus ayah yang baik untuk keluarga kecilnya, terlebih lagi dirinya memiliki istri yang pemikiran nya terkadang masih seperti anak kecil karna usianya yang masih muda jadi sebisa mungkin Fares harus bersikap dewasa dan lembut. Setelah lulus sekolah Fares tidak melanjutkan pendidikan nya lagi, ia lebih fokus mengurus cafe sebagai bisnis kecil-kecilan yang dibangunnya sendiri. Walaupun tidak besar tapi usaha nya itu sangat mencukupi kehidupan keluarganya. Walaupun sudah memiliki beberapa pegawai untuk mengurus cafe nya, Fares tetap datang setiap hari untuk mengecek walaupun hanya sebentar setelah itu kembali pulang. Seperti saat ini setelah memantau perkembangan cafe nya, Fares langsung bersiap untuk pulang terlebih lagi sudah ada panggilan telpon dari istrinya hal itu semakin membuat Fares tergesa-gesa takut jika terjadi sesuatu pada istri dan anaknya dirumah. "Saya pulang duluan, kamu lanjut urus data pemasukan nya." Ucap Fares pada pegawai nya yang sudah bekerja dengannya cukup lama. "Baik pak." Fares keluar dari cafe nya dan segera ke parkiran untuk mengambil motor nya yang terparkir disana. Untung pulang pergi ke kerjaannya Fares memang memutuskan untuk selalu bawa motor agar perjalanan nya lebih cepat dan tidak susah jika terkena macet. Jarak antara cafe dan rumahnya tidak berjarak terlalu jauh hanya sekitar sembilan kilometer saja, biasanya Fares hanya memerlukan waktu belasan menit untuk sampai ke rumahnya. Sepanjang perjalanan Fares terus memikirkan Firna. Biasanya istrinya itu jarang sekali menelpon saat dirinya berada di cafe, jika seperti ini Fares takut ada hal yang buruk menimpa istri nya. Sampai dihalaman rumahnya, Fares langsung memarkirkan motornya dan berlari masuk kedalam rumahnya. Bisa dibilang rumah Fares sekarang bukan lah rumah yang mewah dan megah seperti yang dulu ditempainya, rumah yang ditempati Fares bersama keluarga kecilnya sekarang adalah rumah klasik sederhana yang dibelinya dengan halaman yang lumayan luas. Fares bukannya tidak sanggup untuk membeli rumah yang besar hanya saja dirinya berpikir untuk kedepannya kelak, jadi rumah sederhana rasanya sudah cukup yang penting nyaman untuk ditinggali itu pikirnya. "Na." Panggil Fares mencari keberadaan istrinya namun tidak mendapat sahut. Detak jantung yang awalnya berdetak cepat tak karuan akhirnya melambat dengan helaan nafas lega ketika membuka pintu kamar anaknya. "Syukurlah." Gumam Fares melihat Firna sedang tidur sambil mengeloni putra mereka. Dengan langkah kaki pelan Fares mendekat pada sisi ranjang yang ditempati oleh dua orang yang sangat dirinya sayangi. Fares duduk dipinggiran kasur, mengusap lembut pelipis Firna dan tersenyum. "Gua khawatir setengah mati." Ucapnya pelan. Firna yang merasa ada orang mengelus kepalanya perlahan membuka matanya dan tertegun melihat Fares sudah ada disana tanpa sepengetahuannya. "Kakak sejak kapan disini?" Tanya suara serak khas bangun tidur itu. "Baru." Firna bangun dari posisi tidurnya dengan perlahan takut anaknya bangun. "Aku belum masak apa-apa, tadi abis nemenin baby Dino aku ikut ketiduran." Ucap Firna merasa bersalah. Fares tersenyum kecil. "Gapapa, kalo mau lanjut tidur ayo ke kamar." Ucap Fares mengelus surai rambut Firna dengan sayang lalu mengecupnya. "Aku pindahin baby ke tempat tidurnya dulu, kalo ditinggal sendiri di kasur aku takut jatuh." Ujar Firna, menggendong bayi nya lalu memindahkannya ketempat tidur khusus bayi. "Ayo." Seperti biasa Fares langsung menggendong Firna seperti bayi koala tanpa banyak omong dan langsung membawanya ke kamar mereka yang bersebalahan langsung dengan kamar putra mereka.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Kubalas Hinaan Kalian! (Rahasia Menantu Miskin yang Dituduh Mandul)

read
4.3K
bc

Akhir Pertama (Bahasa Indonesia) (TAMAT)

read
29.5K
bc

23 VS 38

read
294.4K
bc

Istri yang Kutemukan

read
79.3K
bc

Sweetest Pain || Indonesia

read
75.4K
bc

Azela

read
19.3K
bc

Growing Pains || Indonesia

read
34.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook