Ciko merapikan rambutnya sambil berjalan gontai menuju ke arah Devany.
"Hai!Boleh ngomong sebentar gak?"Tanyanya kepada Devany yang sedang membaca n****+.
Devany memutar bola matanya malas,lalu menghela nafasnya panjang.
"Mmm,apa?"Jawabnya cuek dengan mata tetap tertuju ke pada n****+ ditangannya.
"Lo mau gak jadi guru privat gue?" Tanya Ciko serius.
Dia mencondongkan wajahnya ke dekat wajah Devany,hingga Devany bisa merasakan hembusan nafas Ciko.
Devany sempat terpaku. Lalu dia memundurkan wajahnya sambil memperbaiki duduknya.
"Apa untungnya buat gue?" Tanya Devany cuek lagi.
Wajah Ciko semakin dekat,hembusan nafasnya yang hangat membuat wajah Devany merinding.
"Lo bakalan suka sama gue. Soalnya gue mau tobat. Gue juga mau belajar.Gimana?Lo mau?"
"Apa??Lo bilang lo mau tobat?Mau belajar?Lo mimpi atau mau mati sih?" Tanya Devany berderet-deret dengan nada terkejut yang garing.
Mendengar itu, Ciko si super abstrak hanya tersenyum lebar sambil menganggukkan kepalanya.
"Iya Dev,gue tau gue selalu punya salah sama elo,gue minta maaf ya." kata Ciko memelas.
Devany yang terkejut jasmani dan rohani menaikkan salah satu alisnya.
"OGAH!!Emangnya Lo pikir ini acara tahun baruan,atau hari raya,pake minta maaf segala.Kita masih gak cakapan, titik! Minta tolong aja sama Suji,diakan juara dua." Jawab Devany tak acuh.
Ini dia,hal yang paling sering membuat Devany gila. Dari nada bicaranya aja teman sekelas bisa tau kalau dia lagi marah,tapi Ciko si superpower malah mencubit pipi kanan Devany lalu mengacak rambutnya.
"Okelah kalau begitu,gue gak bisa memaksa hati yang gak senang ngelihat gue. Apalagi memberikan gue segudang ilmu,maaf ya Devany,gue belajar sama Suji aja."Ucap Ciko mendrama.
Mata Devany melotot tajam. Ada perasaan antara marah,benci,terkejut atau bahkan cemburu. Entahlah,yang jelas dia merasa janggal karena tumbenan banget Ciko langsung nyerah.
Biasanya dia bakalan memaksa Devany,meskipun kadang Devany tak suka,cuma ada sedikit kegembiraan dihatinya.
Ciko beralih kesamping Devany,ada Suji yang lagi dengerin musik menggunakan earphonenya.
"Suji,Lo mau gak jadi guru privat gue?Gue bakalan nganterin Lo kemana aja,ngawal Lo,beliin makanan kalau Lo lapar,ngisiin pulsa Lo,ngawani Lo kalau Lo lagi badmood,dan terakhir gue bakalan jagain pulpen Lo."
Shiiit,tadi waktu mintol sama gue,gak pake adegan promosi kayak gituan. Sekarang,giliran ngomong sama Suji,pake mata memelas pula itu.Dasar cacing gatel,
"Yaudah,gue mau.Asalkan elo nepetin janji Lo.Mulai besok ya,hari ini gue lagi badmood." Ucap Suji tegas setelah mendengar rayuan gila dari Ciko.
Ciko spontan menganggukkan kepalanya cepat. Tiba-tiba matanya melirik beberapa derajat kesamping Suji.
Tap..
Matanya bertemu dengan mata Devany.Menciptakan sensasi aneh dihatinya.
Devany langsung buang muka,sedangkan Ciko menunduk sambil tersenyum malu.
Setelah itu,Ciko menatap lurus kepada cewek didepan nya.
"Wah kalau Lo lagi badmood,gue bakalan nemani Lo deh. Lo mau gue beliin es krim?" Tanyanya dengan mata sedikit merayu.
Devany kembali melotot,entah dia mau dibeliin es krim juga atau karna mata Ciko sama gilanya dengan pemiliknya.
Suji hanya menganggukkan kepalanya lalu memakai earphonenya kembali.
"Siap boss!"Ciko menghormat lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Devany tetap diam tanpa kata. Entah apa yang kini sedang dipikirkannya, yang jelas dia merasa aneh.
***