"Maaf Om, saya reflek," lirih Aisyell merasa sudah sangat keterlaluan menepuk pundak Dirga. Dirga tertawa "Tidak apa, saya malah senang kalau kamu menganggap saya teman," "Hah, teman?" "Ya, apa saya tidak pantas menjadi teman kamu," Aisyell merasa sedikit aneh dengan pertanyaan Dirga. "Sa-ya sangat menghargai Om melebihi teman, Saya mungkin terlalu bersikap ceroboh selama ini Om, Maaf," ucap Aisyell. "Kamu malu bila bersama dengan saya?" Aisyell langsung menggeleng kan kepala nya. "Bukan begitu Om, maksud Saya Om adalah orang yang paling saya hargai saat ini, melebihi teman saya sendiri, Om adalah penyelamat hidup saya." Dirga menggenggam tangan Aisyell, tentu saja Aisyell sedikit kaget melihat sikap Dirga yang tiba-tiba berubah drastis. Aisyell menarik tangan nya. "Maa