Sisi tak henti tersenyum saat menerima suapan dari tangan Ali. Ali yang melihat itu pun berdecak. "Jangan senyam-senyum terus! Ntar keselek loh!" ledeknya. Sisi segera mengerucutkan bibirnya mendengar ledekan suaminya. "Orang senyum kok nggak boleh. Terus aku suruh nangis aja, gitu?" cibirnya. Ali tertawa geli melihatnya. Pria itu merangkul pundak Sisi dari belakang. Mengusap kepalanya yang tertutup jilbab panjang. "Senyum boleh, tapi jangan kebanyakan. Ntar mubazir!" ujarnya. Sisi mendelik. Wanita itu mencubit pinggang Ali dengan gemas saat melihat seringai jahil di bibir suaminya itu. "Maaasss!" Ali kembali tertawa. Pria itu memeluk tubuh Sisi. Mengecup dahinya lama. Membuat jantung Sisi berdetak kencang. Perasaaan bahagia meletup-letup di dalam hatinya. Untuk pertama kalinya