Chapter 12 : Tak Sempat Digenggam

2249 Kata

"Bunda... Bunda....!" Aisha menangis kencang. Melihat Sisi tak sadarkan diri dengan darah membasahi gamisnya yang berwarna hijau muda itu, membuatnya takut. Kerumunan orang-orang disana berusaha menghubungi ambulans. Aisha juga ditolong oleh salah seorang gurunya yang kebetulan masih berada di sekolah. Namun Aisha menolak diajak pulang. Dia hanya ingin bersama Sisi. "Tolongin Bunda Ai. Bunda..." tangis Aisha terdengar kencang. "Aisha?" Suara seorang pria terdengar di tengah kebingungan itu. Aisha menoleh saat mendengar namanya dipanggil. Seketika mata pria itu terbelalak melihat Sisi yang terkulai dengan darah dimanamana. "Om Irwan! Bunda Ai sakit! Tolongin Bunda!" Aisha menangis menghampiri Irwan. Menarik-narik kemejanya sembari menunjuk pada Sisi. "Ya Allah, Sisi!" Irwan berg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN