Ziva ingin sekali membuka matanya namun, ia sangat sulit untuk sekedar menggerakan tubuhnya. Air mata ziva kembali menetes, ia takut dengan apa yang terjadi saat ini. Ziva mencoba membuka matanya dan ia berhasil namun kegelapan yang hanya bisa ia lihat. Suara pintu terbuka membuat Ziva waspada, ia terlalu takut untuk menatap orang yang telah menangkapnya dan ia memilih untuk berpura-pura tidak sadar. Lampu dihidupkan dan Ziva hanya mendengar suara langkah kaki yang sepertinya mendekati dirinya. "Kenapa dia belum sadar juga?" ucap seseorang yang Ziva bisa menduga yang berbicara saat ini adalah seorang perempuan. Terdengar kembali langkah kaki yang juga mendekati Ziva. "Aku hanya membiusnya sayang bukan meracuninya," ucap seseorang laki-laki yang sangat Ziva kenal. Laki-laki Abel adik