“Apa yang mau kamu lakukan pada saya ?”
“Menjamahmu!”
“Apa salah saya sampai kamu melakukan ini pada saya?” Shabira mulai mengeluarkan suara ketakutannya. Dia berusaha mencari benda yang ada di belakangnya sambil terus berjalan mundur perlahan untuk menghindari Senna yang semakin berjalan mendekatinya.
“Kamu masih bertanya apa salah kamu?”
“Di kantin Kantor siang tadi? Jika memang itu kesalahan saya, kamu bisa melakukan hal yang sama pada saya untuk mempermalukan saya! Tapi, saya mohon jangan melakukan apa-apa pada tubuh saya. Saya mohon!”
“Bukan itu kesalahan utama kamu, Shabira.”
“Lalu, apa kesalahan saya?”
“Kesalahan kamu adalah kecantikan kamu.”
Shabira terkesiap mendengarnya.
“Karena kamu cantik, makanya aku mudah menyukaimu. Karena kamu cantik, makanya Radit jadi jatuh c
