“Oh, s**t!!” Radit berdecak kesal. Tangan kanannya langsung meremas kuat ponsel di tangannya. Ada kekecewaan yang amat besar setelah dia mengetahui tentang kepergian Shabira bersama Alan dan anak-anak mereka untuk mengisi liburan sekolah. “Pantas saja dia tidak bisa aku hubungi. Dia juga tidak memberitahu aku mengenai cuti yang dia ambil, dan aku malah mengetahuinya dari Bang Senna. Shabira itu benr-benar keterlaluan!!” “Haruskah aku menyusulnya?” Radit bimbang. “Tapi, kalau aku menyusulnya, makan Shabira akan membenciku. Dia akan mengemukakan segala alasannya untuk berusaha menyerangku!” “Akhhh!!! Menyebalkan!!” Shabira benar-benar membuatnya sakit kepala. Akan tetapi, hal yang tidak disangka-sangka justru harus dialami oleh Radit karena ternyata Senna telah diam-diam menyusul Sha