Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Aku nggak ada uang buat pindah rumah.” Alasan yang dikatakan Fierly membuat Gina terdiam, menjalani pernikahan dengan Fierly selama beberapa bulan sampai melahirkan tidak pernah satu sen pun uang diberikan Fierly padanya. Hidup di rumah mertuanya semua serba tercukupi, Gina berpikir bisa jadi uangnya diberikan pada ibunya untuk kebutuhan dirinya di rumah ini. “Sayang, belum selesai?” Gina menatap Fierly yang baru saja masuk kedakam kamar setelah pulang dari masjid “Belum empat puluh hari, mas.” “Masih lama ya?” Gina memilih diam tidak menjawab pertanyaan Fierly yang baginya tidak penting “Kamu kenapa? Masih mikir mau keluar darisini?” “Memang salah? Aku hanya ingin hidup mandiri, nggak lebih.” Gina masih memberikan alasan yang sama. “Kamu tersinggung dengan kata-kata ibu kemarin-k