"Seorang perempuan malam-malam di sini sendirian ngapain?" tanya Sakha dengan pandangan lurus ke depan. Sengaja pria itu tak mau memalingkan wajah demi melihat wajah Moza yang tampak sembab. Aneh saja jika Moza ketahuan sedang menangis olehnya. "Pak Sakha sendiri ngapain di sini?" Sakha membuka mulutnya. Tak ayal pria itu harus mencari jawaban agar tak menimbulkan kecurigaan Moza bahwa sebenarnya sejak tadi, dia sengaja mengikuti. "Tidak. Aku hanya kebetulan lewat saja tadi. Dan tidak sengaja melihatmu ada di sini." Sungguh Moza tahu pasti jika atasannya ini hanya berbual. Mana ada secara tak disengaja mereka bisa berada di tempat yang sama. Omong kosong saja, kan? Moza hanya mencebikkan bibirnya tanpa mau lagi menanggapi pria di sebelahnya ini. Keheningan tercipta. Baik Moza atau pun