BAB 95-2

998 Kata

"Jika aku mengatakan cemburu, apakah berdampak pada diri dan hidupmu, Mas. Kukira rasa cemburu yang aku miliki itu sudah tidak penting. Karena sebentar lagi kita akan berpisah." Sakha menggenggam tangan Zyzy. "Maafkan aku, Zy. Ini pilihan yang sulit. Maunya, aku tetap mempertahankanmu juga Moza." "Enak saja. Aku saja yang dulu bodoh dan terlalu naif mengira jika kamu tidak akan pernah bisa mencintai wanita lain selain aku. Namun, aku salah. Dan menyesal juga tak ada guna. Yang penting sekarang ini aku sudah mulai bisa mengikis sedikit demi sedikit rasa cintaku padamu. Jadi jangan coba-coba membatalkan rencana perpisahan kita." Sakha mengangguk. Dia pun tak akan plin plan dalam mengambil keputusan. "Setelah mama keluar dari rumah sakit, akan aku bicarakan dengan pengacaraku. Maafkan aku,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN