"Moz! Gimana ceritanya kamu tadi bisa datang dengan Pak Sakha?" tanya yang Mita ajukan demi menjawab rasa penasaran ketika tanpa sengaja gadis berjilbab itu melihat sang sahabat keluar dari dalam mobil mewah milik sang direktur utama.
Sebuah kebanggaan tentunya bagi staff biasa seperti Moza bisa menaiki mobil mewah bersama atasan yang tak hanya memiliki ketampanan wajah juga pemilik jabatan tertinggi di perusahaan ini. Namun, sayangnya hal itu tak berlaku bagi Moza. Justru berada berdua di dalam satu mobil bersama Sakha Rahardian, adalah sebuah kesalahan meski selama dalam perjalanan tadi pun tak banyak hal yang mereka bincangkan kecuali tentang proyek. Mungkin karena di dalam mobil tersebut mereka tak hanya berdua melainkan bersama seorang sopir.
"Apaan sih, Mit. Lagian tadi juga tidak
