Leon melangkah dengan gontai kembali ke ruang keluarga. Entah berapa waktu yang ia habiskan di depan toilet, memikirkan apa yang sudah terjadi dua tahun lalu. Kejadian yang susah payah ingin ia kubur. Ah … semuanya sudah terlanjur. Bahkan setelah kejadian itu, nyatanya ia pergi bersama Kalea. Ya … kejadian malam itu bukan satu-satunya kejadian yang membuatnya akhirnya tidak bisa lepas dari Kalea. Tapi … untuk menikah dengan Lea … dia masih merasa begitu berat. Entahlah … berbeda saat ia bersama dengan Theya. Keinginannya untuk menikah dan memiliki wanita itu begitu besar. “Dari mana saja? Kenapa lama sekali terima teleponnya?” Lea berbisik, begitu Leon menjatuhkan tubuh di sebelahnya. Bukannya menjawab pertanyaan Kalea, Leon justru mengangkat kepala, lalu sepasang mata pria itu bergerak