24- Permintaan Maaf Gio
“Kamu memang harus membayar semuanya sampai kamu merasakan apa yang aku rasakan di masa lalu,” gumam Kiara dalam hati saja, sambil melenggang pergi meninggalkan Gio yang berdiri mematung di depan pintu kamar.
Gio menatap punggung gadis yang melenggang dengan raut penuh emosi, kecewa dan kemarahan kala mengingat masa lalu.
“Maaf Kia, maaf,” ucapnya. Hanya itu yang bisa Gio lakukan saat ini, meski ya dia yakin di bibir mungkin mudah untuk mengucapkan kata memaafkan. Tapi, dalam hati siapa yang tahu, dia merasa Kiara belum sepenuhnya memaafkan.
Kiara kembali keruan tamu. Di sana tampak kedua orang tuanya duduk dengan mata yang menatapnya penuh selidik sejak kedatangannya, setelah mengantarkan Gio ke kamar.
Kiara duduk di hadapan keduanya. Dia mengembuskan napas g
