Love You!

1617 Kata

10 Sentuhan di lengan membuat Ivana terbangun. Perempuan berkulit kuning langsat itu mengerjap-ngerjapkan mata sambil memandangi sepasang mata beriris hitam yang balas menatapnya dengan lekat. "Bun, bangun dulu. Papa bawa kebab," ujar Zayan sambil mengusap-usap lengan sang istri yang masih berusaha mengumpulkan nyawa. "Ehm, jam berapa, Mas?" Ivana menggeliat sebelum mengangkat tubuh dengan bertumpu pada kedua siku. "Jam sebelas." "Kok malam amat pulangnya?" "Tadi diajak karaoke ama bapak-bapak. Dipaksa si Malik, mau nggak mau ngikut deh." "Deuh, yang habis kumpul-kumpul. Mukanya senang amat." Ivana tersenyum mengejek, sementara Zayan terkekeh. "Sekali-sekali, Bun. Udah lama nggak ketemu juga." "Hu um, nggak apa-apa." Ivana menoleh ke kanan untuk memastikan Kaivan masih t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN