24 "Bunda tau dari mana kalau dia sering datang ke kantor? Apa Bunda memata-matai papa?" tanya Zayan sambil jalan mendekat. "Halo, Tuan Zayan! Apa Anda kira aku nggak tau kalau Anda juga memasang kamera pengawas di ruanganku?" Ivana balas bertanya sambil menatap Zayan dengan tajam. "Apa itu tidak termasuk memata-matai juga?" sambungnya yang membuat Zayan kembali terdiam. Pria itu masih syok dengan tamparan Ivana, dan kini, perempuan itu sepertinya benar-benar marah, bahkan mengganti panggilannya dengan sangat formal dan seolah-olah melupakan status mereka yang masih terikat pernikahan. "Na, cukup!" tegas Dzaki sembari menarik tangan adik iparnya itu agar menjauh dari Zayan. "Percuma kamu marah-marah kayak gini. Udah, kita pergi aja." Dzaki mengambil alih koper dari tangan Ivana dan