Rifan Arkana Ardiansyah. Cuek, jutek, dingin, dan ganteng. Termasuk jejeran mostwanted, dan pengusaha muda yang sukses ternama di dunia.
Gatau kenapa tibatiba gue narik tangan tuh cewe, ketika melihat ia meroko di gedung atas sekolah, hanya saja gue tak suka melihat ia yang bad. Lalu gue menuju kantin dan iyaa gue langsung gabung ama kawan gue, ketika cewe yang bernama itu melepaskan genggaman gue.
BRAAAAAAAK
"Eh ada apaan si rame rame disitu?" tanya randy.
"Tau" ucap gue dingin
"Paling ratu buli" ucap daffa
"Oh geng risa maksud lu.. Eh eh tapi liat itu kan anak baru,ko dia ikut-ikutan si" jawab reky, dan membuat gue menoleh kearah keributan.
"Eh eh eh liat liat tuh anak baru di tampaaar coooy" kata reky. Kita ber4 pun langsung melongoo. Dan gue menahan amarah, b******n umpat gue didalam hati melihat kelakuan geng nya risa. Ketika gue mau menghampiri, aldi menahan nya dan seolah beri tanda untuk melihat adegan selanjutnya.
"Selaaaw men,kita liat selanjutnyaa" ucap aldi sambil ketawa
"Maksud lu?ko lu malah ketawa" tanya gue, ditengah bingung randy berteriak.
"ANJIIIIRRRR ITU ANAK BARUUU BOLEH JUGAAAA,GATAKUT DIKELUARIN APAA. ANJAAAY CEWE PERKASAAA BRRRROOOOO" Teriak randy. Dan aldi daffa tersenyum simpel, sambil melirik gue. Dan gue hanya menatap malas.
"Berisik t***l" ucap gue. Sedangkan ke empat temannya melirik dia, yang sangat memperhatikan anak baru.
"Biasa aja faan liatinnya, lu liat kan gimana dia?balesannya lebih yahut" ucap daffa, sambil menepuk bahu gue.
"Lu berdua ada hubungan apa ko bisa tau kalo dia kaya gitu?" ucap gue, dan membuat mereka saling tatapan dan sedikit kelagepan karena pertanyaan gue tibatiba
"O..oh i..ituu karena gue tau lah tipikal cewe gitu" Ucap daffa agak sedikit gugup.
"Yakin?" Tanya gue
"Yakinlah, iyakan al" ucap daffa, sambil menyenggol aldi dan diangguki oleh aldi. Setelah berdebatan kecil, gue berniat samperin dia. Dan tentu gue melewati siswasiswi yang sedang menikmati makanan nya setelah adegan berantem tersebut, banyak tatapan memuja yang disuguhi ketika rifan lewat. Dan semua siswasiswi tetap fokus dengan langkah rifan, kemana ia akan berhentin. Semua dibuat kaget, atas berenti nya rifan dimeja yang tengah di duduki oleh para mostwanted girl baru.
"Cacaa cantiik dibelakang lu ada rifan" kata temen dia.
Uhhukk
Uhhuukk
Uhhuuk
"Minum dulu" ucap gue
"Emm lu gpapa?" Lanjut gue
"Seperti yang lu liat!" Ucapnya
"Cantik" batin rifan
"Jangan berantem lagi" ucap gue, dan entah kenapa gue mengacak2 rambut nya. Setelah itu gue kembali ke temen2 gue yang sudah ditatapi dengan tatapan cengo melongo tak percaya.
"Anjaas udeh star duluan lu fan" ucap reky.
"Lu suka sama caca?" ucap daffa to the point
"Caca?"ucap gue
"Iya,cewe yang lu samperin itu nama ya caca. Omaygaat fan bahkan lu gatau namanyaa. s**t" ucap daffa
"Gue gatau,tapi gue rasa ada perasaan aneh aja gitu" ucap gue
Kawan gue ber4 pun saling tuker pandang,lalu tertawa barengan.
"Omaygaaaaat rifaaaaan si prince icee,cowo cueeek,dingin panas dalem, lagi jatuh cintaaaa. Gue harus buat syukuraan" teriak randy.
Dan daffa,aldi,reky pun tertawaa karena kekonyolan randy yang berteriak membuat malu.
"Gue gabilang jatuh cinta ran" ucap gue
"Belun fan, ada saatnya lu bakal jatuh cinta" ucap aldi santai.
"Tapi kalo lu bikin sakit hati dia, lu tau akibatnya fan" ucap daffa
"Udeh ah gue mau kekelas" ucap gue
"YAAAAH BEBEB RIFAAAN JANGAN TINGGALIN AQYUU DONG. AQYU KESEPIAAAN" Teriak randy. Dan ditawai oleh mereka yang ada dikantin.
Yap lengkap bukan mostwanted tersebut, konyol, gaul, gila, cool, dingin, cuek mereka saling melengkapi. Yang membuat siapa saja ingin berteman dengan mereka.
--------
Setelah keributan dikantin, semua berjalan seperti semula. Semua kembali ke kelas masing2 setekah mendengar suara bel istirahat telah usai.
"Baik anak2. Sekarang buka halaman 50" ucap bu ita, yang hari ini mengajar soal sejarah
"Jadi anak2, sejarah itu tidak boleh dilupakan tapi tidak untuk diulang" ucap bu ita
"Kaya masa lalu yak bu" ucap dino
"Nah iya, kaya masa lalu. Jangan membenci, cukup mempelajarinya" ucap bu ita
Tok
Tok
Tok
"Masuk" ucap bu ita, dan semua siswa siswi menatap kearah yang sedang berjalan kearah bu ita
"Maaf bu, saya disuruh kepala sekolah untuk memanggil yang bernama salsabila" ucap cewe tersebut
"Oh baik siska" ucap bu ita, ya itu siska dayang2nya risa. Setelah mendengar itu, seisi kelas menatap ke arah caca dan caca hanya mengeluarkan smirknya
"Receh sekali" batin caca
"Baik salsabila, silahkan ikuti siska" ucap bu ita, dan caca berdiri untuk maju ke kelas lalu mengikuti siska. Terlihat jelas dimata caca, siska ketakutan ketika berada disamping caca, terlihat dari jalan menunduk yang biasanya badannya tegap dengan sombong bersama ratu nya.
"Kenapa gue dipanggil?" Ucap caca datar, sambil berjalan beriringan.
"Gatau" ucapnya, setelah itu mereka pun sampai di ruangan kepala sekolah.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" ucap dari dalam
Cklek, caca membuka pintu tersebut dan sudah disuguhi oleh adanya risa yang tersenyum seakan kemenangannya.
"Ada apa bapak manggil saya?" Ucap caca
"Kamu salsabila?" Ucap kepsek
"Kalo buka, saya tidak disini" ucap caca datar
"Kamu menampar risa?" Ucap nya
"Dia duluan" singkat caca
"Tidak mungkin, kamu tidak ada luka sama sekali" ucap kepsek itu keheranan
"Anak bapak aja lemah" ucap caca
"Kamu tau dia anak saya?" Ucap kepsek sambil meremehkan
"Tau, kalo tidak tau saya tidak akan disini. Kalo melapor yak ke bk kenapa kepsek" ucap caca dengan nada malas
"Lu!" Ucap risa
"Kenapa?" Ucap caca menantang
"Kamu minta maaf atau saya keluarkan?" Ucap kepsek
"Minta maaf? Gasalah?" Ucap caca
"Kalo anda mau saya minta maaf, saya tidak bisa! Kalo anda mau keluarkan saya, anda harus ngaca yabg ratu buli disini anak anda bukan saya! Jadi yang harus didepan ini orang" ucap caca dingin, sambil menunjuk risa.
"Kamu berani sekali menunjuk2 anak saya" ucap kepsek itu geram
"Oh bahkan saya berani menunjuk anda PAK KEPSEK TERHORMAT!" ucap caca, sambil menunjuk kepsek tersebut
"Saya akan keluarkan anda. Saya pastikan anda akan keluar" ucap kepsek tersebut
"Dengerin saya! Jangan karena anda lebih tua dari saya, anda bisa seenaknya. Inget saya ama anda hanya beda umur, bukan beda nyali" ucap caca
"Ohya? Saya tunggu dikeluarkan!" Lanjut caca, sambil pergi menuju pintu untuk keluar
"Ohiya, satu lagi. Jangan menyesal dengan kejadian hari ini" lanjut caca, lalu pergi meninggalkan ruang kepsek tersebut.
Hoshh
Hoshh
"Ca lu gpapa?" Ucap irena, sambil ngos2an akibat berlari
"Gpapa, lu ko keluar?" Ucap caca
"Alesan ke toilet hehe" ucap irena sambik cenges2an.
Drrt
Drrt
Drrt
"Halo?" Ucap caca
"...."
"Hmm"
"..."
"Iyaiya" ucap caca sambil mematikan telponnya, dan memasukan kembali ke saku nya.
"Kekelas yuk" ucap caca, dan diangguki oleh irena. Dan mereka berdua kekelas, banyak bisikan kenapa caca dipanggil keruang kepsek, banyak yang sudah menduga soal kejadian di kantin, apa ia akan dikeluarkan? Mereka berharap tidak, karena tak akan ada lagi yang berani melawan jika ia dikeluarkan itu doa dari semua penghuni sekolah yang kagum terhadapnya