Mars pov Tidak bosan-bosannya aku melihat dia. Mungkin sudah terhitung 5 jam aku menatapnya terus-terusan. Aku pun melirik jam tanganku dan sebentar lagi waktunya untuk makan siang. Aku pun memanggil Widi dan memberitahunya bahwa ia harus menyuruh yang lain beristirahat dan makan siang dulu. Banyak anak-anak lain yang membubarkan diri dari lapangan. Berbeda dengan mate-ku serta teman-temannya yang masih mendiskusikan sesuatu. Aku masih memperhatikan. "Kantin yuk pak." Ajak Reihan. Aku menggeleng pelan. "Kalian duluan aja, ntar gue nyusul." Ia pun mengangguk dan mengajak para anggota BEM yang lain. Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar dan tidak menemukan mate-ku. Harum tubuhnya pun meremang menjauh. Dengan cepat aku mencari dan mengikuti aroma tubuhnya ini. Taman kampus? Untuk ap