7. Pertemuan Pertama

1337 Kata

Pagi-pagi sekali, Dhara mendengar pintu kamarnya di ketuk. Ia berjalan menuju pintu kamar dengan mata yang belum terbuka sempurna. Semalam ia tidur terlambat setelah lama merenungi nasibnya. Ada rasa putus asa memikirkan masa depannya yang terlihat abu-abu, tetapi ia tak mungkin menyerah begitu saja pada hidup dan takdirnya. Mungkin sudah saatnya ia bangkit dan berjuang, tidak hanya untuk dirinya saja, tapi untuk bayi yang kini berada dalam kandunganya juga. Orang yang mangetuk pintu dan kini tengah berdiri menjulang di depan kamarnya tidak lain dan tidak bukan adalah sang empunya rumah yaitu Arya. "Ada apa?" tanya Dhara karena Arya yang tak kunjung bicara. Sebelum menjawab Arya lebih dulu menyodorkan sesuatu yang ada di tangannya. "Dhara, apa kamu bisa menyetir mobil? tanya Arya. Dh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN