17

1955 Kata

Putri, mau ke mana?" tanya nenek saat aku membuka pintu dengan hati-hati. Terdengar suara ayah dan mama yang tengah membicarakan tentang sekolahku. Semalam, ayah terus membujuk agar anaknya ini kembali sekolah lalu melanjutkan kuliah di luar kota, dengan begitu, kata ayah aku bisa melupakan Om Redi. Tentu saja aku terus menolak. Aku tak ingin kembali sekolah, apalagi sampai kuliah jauh dari kekasih hatiku itu. Kuletakkan jadi telunjuk ke bibirku saat nenek hendak bicara lagi. "Aku mau pergi bentar, Nek. Jangan bilang sama ayah." Aku mengecup pipinya. "Tapi kamu mau pergi ke mana?" Kuletakkan kembali jari telunjuk ke bibir, lalu aku membuka pintu dan menutupnya pelan sekali tanpa menimbulkan bunyi berisik. Kumasukkan kunci motor pada tempatnya lalu menuntunnya agak jauh dari rumah agar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN