Ddaeng!

2042 Kata

Hanya dalam hitungan jam, Leivh tiba ditempat ini. Sebuah rumah sederhana dimana dia dibesarkan. Jauh dari Living well. Tempat dia memulai segala drama melankolis. Meski apa yang dimilikinya lebih dari ini namun sang ibunda menolak untuk pindah ketempat lain yang lebih layak dan mewah. Beliau bilang jika tempat ini penuh kenangan dan dia tak ingin meninggalkannya begitu saja. Leivh kini berada dikamar sang ibunda, terduduk bersimpuh sembari menggenggam sebelah tangannya yang sudah begitu lemah tak berdaya. Wajahnya pucat, matanya semakin cekung juga betapa sulit terlihat ketika wanita itu hendak menggerakan bibirnya untuk berkata. Genggamannya semakin erat. “Leivh...” suaranya bergetar, lemah. Leivh menatap sang ibunda berusaha untuk tegar ketika berada disisinya. “Iya.. saya tepat disa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN