“Sayang aku hamil.” Kata-kata itu meluncur dengan lancar dari bibirnya ketika sang kekasih pulang dari pekerjaannya. Grigorii menatap beku pada sang istri. Dia melirik perut Meisei yang terlihat datar baginya. Seolah kata-kata tadi hanyalah sebuah sandiwara belaka. “Sayang~ ada bayi di perutku.” Katanya lagi sembari menyentuh lengan kemeja Grigorii dengan manja. Kemudian dia mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya. Sebuah tespeck dengan dua garis biru. Barulah saat itu keheningan tercipta, dan Grigorii tak bisa menahan dirinya untuk tidak memeluk kuat-kuat istrinya. Dia bahagia. “Terimakasih.. Ini mungkin akan sedikit menakutkan bagimu, sebab ini adalah kali pertama kau mengandung.” Grigorii merasa tangannya bergetar sekarang, sebab selama ini betapa dia sangat mendamba akan kehadiran bua