BAB 22 :: UNTITLED

1545 Kata

Sepeninggalnya Ardan yang membawa Vanya ke rumah sakit, Fany gadis itu segera bingkas dari duduknya. Mengulum senyumnya sebelum keluar dari lapangan indoor ini. Gadis itu berulang kali menghirup nafasnya kemudian menghembuskannya kembali berusaha untuk menghilangkan rasa sesak yang menyelimuti setiap sudut hatinya. Sekolah sudah terlihat mulai sepi. Wajar saja, jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Fany, gadis itu berjalan menyusuri koridor demi koridor di sekolah ini. Bagaimana Ardan bisa melupakan dirinya? Apa sebegitu khawatirnya kah Ardan kepada Vanya? Sampai-sampai Ardan tidak melihatnya saat laki-laki itu keluar dengan membopong tubuh Vanya. Sesampainya di depan gerbang sekolah, Fany menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari taksi. Beruntungnya tak lama dari ujung san

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN