Pagi-pagi sekali Vanya sudah berada di depan Apartement Ardan. Laki-laki itu sukses membuatnya merasa tidak tenang akibat panggilan telepon mendadak di tengah malam. Bahkan karena laki-laki itu dirinya rela berbohong kepada Mamanya jika alasan dirinya berangkat sepagi ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang belum terselesaikan kemarin bersama Jessica. Vanya berulang kali menekan bel Apartement laki-laki itu. Namun tidak kunjung dibuka. Vanya merogoh tas nya dan mengambil handphonenya yang disimpan di sana. Bermaksud untuk menghubungi laki-laki itu. Deringan pertama, kedua sampai kelima tidak ada jawaban. Hanya sebuah sahutan dari sang operator perempuan. Dengan perasaan yang kesal Vanya pun kembali menekan bel Apartement Ardan dengan lama. Sebelah tangannya lagi Vanya gunakan untuk ter