Malam semakin larut. Fatir masih sibuk mengotak-atik mobilnya. Tiba-tiba saja mobil itu mogok dan tidak mau menyala. Aku menunggu dengan gelisah di dalam mobil. Kuhela napas panjang dan berharap bisa lekas pergi dari sini. Aku dan Fatir baru saja selesai melakukan kunjungan ke salah satu pabrik di daerah Cikarang. Awalnya aku pergi bersama rombongan yang lainnya. Tapi begitu pulang, Fatir memaksaku untuk ikut dengan mobilnya. Tapi sekarang mobil itu malah berulah dan mogok di tengah jalan. Fatir masuk ke dalam dan mencoba menghidupkan mobil kembali. Aku semakin cemas, mobil itu tetap tidak mau menyala. Fatir kembali keluar dan mencoba menghubungi seseorang. Aku semakin cemas. Kucoba menghubungi Nina untuk memberi kabar pada Abi di rumah. Namun Nina tidak menjawab teleponku. “Bagaimana,