Bab 13. Mendamaikan Mereka

1226 Kata
Pangeran Akshara termenung di kamar nya, ia tak menyangka jika hubungan saudara di kerajaan ini sangat rumit, biasanya yang terjadi di keluarga kerajaan itu memang saling sikut dan saling menjatuhkan untuk mendapatkan tahta, tapi sepertinya ini tak sama dengan kebiasaan yang terjadi, mereka memang berselisih tapi mereka masih menghormati satu dengan yang lainnya, mereka benci tapi cinta dan mereka sepertinya tidak sedang memperebutkan tahta kerajaan, jika memang mereka benar benar memperebutkan tahta, seharusnya mereka saling benci dan bukan nya saling menutupi keburukan masing masing ini sangat aneh pikir nya. Pangeran Akshara yang sedang melamun tak menyadari kedatangan Putri Diah, pangeran terkejut melihat putri diah di samping nya. "Ih dek nih ngagetin aja", kata akshara. "Mas tuh, ngapain coba pake bengong gitu, kesambet loh ntar", kata diah. "Nggak tadi mas baru ngobrol sama putri laksmi, tapi pas ngobrol malah dia minta maaf soal yang tadi", kata akshara. "Kok minta maaf nya ke mas ? bukan nya ke ibu kok malah ke mas", kata diah. "Dia malu dek karena gak pernah akrab sama ibu", kata akshara. "Aku dah paham sama tabiat laksmi, lagi kalau takut minta maaf ya jangan buat masalah lah, untung masih saudara coba bukan habis dia ku bejek bejek",kata putri diah. "Huss jangan gitu gimana pun dia sodara mu dek", kata akshara mengingatkan nya. "Iya trus mas ngobrol apalagi sama putri laksmi ?", tanya diah "Tidak ada cuma itu aja, kenapa dek cemburu?", tanya akshara. "Nggak lah aku tau mas setia mana mungkin cemburu sama mas, ya udah aku mau tidur dulu ya", kata diah yang tidur di samping akshara. Ketika diah akan memejamkan matanya tiba tiba terdengar kegaduhan dari luar, akshara dan diah penasaran apa yang terjadi di luar memutuskan untuk melihatnya. Diah lalu bertanya pada pelayan yang melintas di depannya, pelayan mengatakan kalau pangeran jaka dan yudistira sedang berkelahi di lapangan kerajaan. Mendengar seperti itu diah dan akshara langsung bergegas pergi menuju ke lapangan. Di lapangan terlihat pangeran jaka dan yudistira saling memukul, prajurit tak ada yang berani melerai mereka karena takut terkena pukulan mereka sedangkan Raja agung dan raja mahesa berada di kediaman Mahapati Abimanyu, sehingga pertarungan ini tak ada yang bisa melerai nya. Putri laksmi terlihat ketakutan melihat adiknya berkelahi dengan pangeran yudistira, begitupun wanita yang berada di samping putri laksmi itu. Pangeran yudistira terlihat akan mengeluarkan jurus pamungkasnya, begitupun dengan pangeran jaka yang juga bersiap mengeluarkan ajian pamungkasnya, di saat ilmu mereka akan saling bertabrakan, dengan cepat pangeran akshara berdiri di tengah mereka untuk memblokir dan menghentikan ilmu mereka, ilmu benteng rogo milik pangeran akshara berhasil memblokir ajian mereka bahkan pangeran yudistira dan pangeran jaka terpental jauh karena pantulan ilmu yang mereka keluarkan. Kedua pangeran tak menyangka jika ajian nya bisa di blokir seperti ini, bahkan efek nya lebih besar dari yang dia keluarkan. sungguh menakutkan, mereka tak menyangka pangeran akshara sesakti itu, seketika mereka berdua menyadari kelemahannya itu dan meminta maaf karena ilmu yang mereka keluarkan itu. Pangeran Akshara tak mempermasalahkan hal itu, malah ia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi sampai mereka harus bertarung. saat pangeran yudistira ingin menjawabnya, putri laksmi dan seorang wanita cantik yang diketahui merupakan pacar pangeran jaka mendekati pangeran jaka yang terjatuh. Diah yang melihat putri laksmi dan pacarnya pangeran jaka mendekati pangeran jaka, juga mendekati pangeran yudistira. setelah putri laksmi dan jelita mengetahui pangeran jaka baik baik saja, mereka langsung melihat pangeran akshara yang sakti itu. Putri Diah yang mengetahui para putri yang melihat pangeran akshara dengan tatapan yang mengagumi itu, langsung mendekati pangeran akshara sambil memeluk tangan nya pangeran akshara. "Mas gak apa apa kan?", tanya diah yang masih memegang tangan kekasihnya itu. Putri Jelita dan putri laksmi yang melihat putri diah dan pangeran akshara dekat, membuat iri mereka itu. "Gak apa apa dek, dek mas gak apa apa", kata pangeran akshara sambil memegang tangan putri diah. "Kalian itu apa apaan sih? kalian ingin mencelakakan calon suamiku hah! memangnya semua persoalan harus di selesaikan dengan jalan kekerasan hah!", kata putri diah marah. Putri Jelita tak menyangka jika pangeran tampan di depannya itu adalah calon kakak ipar nya, ia merasa menyesal mengapa ia tak mengetahui jika ada pangeran setampan itu di kerajaan tanah jawa ini. "Maafkan saya mbak, saya tak berniat mencelakakan kakang mas, hanya saja saya terpancing emosi karena pangeran jaka", kata pangeran yudistira. "Loh kakang mengapa menyalahkan saya, saya tak pernah mencari masalah dengan kakang mengapa kakang tiba tiba marah dengan saya?", Tanya pangeran jaka. "Halah tak usah berdalih dimas, dimas kan yang telah memfitnah dan menjelek menjelekkan putri diah di depan kangmas akshara", kata pangeran yudistira. "Jangan berburuk sangka kangmas, kapan saya menjelek jelekkan mbak diah di depan kangmas akshara", jawab pangeran jaka. "Ada yang melihat kalian bertiga berbicara dan mendengar apa yang kalian bicarakan, kalian menjelek jelekkan kakak ku, sudah jangan mengelak dimas, aku percaya omongan pelayan itu dari pada aku harus percaya dengan mu", kata pangeran yudistira. "Tidak itu tidak benar saya tidak melakukan seperti yang di tuduhkan oleh kangmas itu, saya bersumpah", kata pangeran jaka. "Benar itu pangeran, saya dan adik saya tidak mengatakan sesuatu yang buruk tentang putri diah", kata putri laksmi membela adiknya itu. "Oh itu salah paham dimas yudistira, saya saksinya bukannya saya juga di situ, saya sudah cerita pada putri diah benar kan dek?", Tanya pangeran akshara pada putri diah. "Iya benar itu, dimas seperti nya salah paham, yang dimas dengar itu tidak benar", kata putri diah. "Kalau menurut ku sebenarnya ini bukan salah dimas yudistira juga, tapi ini salah orang yang memberi kabar itu, jangan jangan memang ini yang di rencanakan, mereka ingin melihat ke dua pangeran ini saling bertengkar dan saling menyakiti", kata pangeran akshara. "Tidak mungkin kangmas akshara, saya yakin pelayan ini berani bicara bohong padaku", kata pangeran akshara. "Ayo mari kita cari pelayan itu, kita tanyakan apa maksud dari ucapannya itu", kata pangeran akshara. kemudian mereka semua mencari pelayan yang dimaksud oleh pangeran yudistira. Akan tetapi setelah dilakukan pencarian, pelayan ini tidak di ketemu kan, bahkan para pelayan kerajaan tidak mengetahui siapa pelayan yang pangeran yudistira maksud. Pangeran yudistira malu sepertinya ia telah masuk perangkap musuh, ia tak menyangka jika musuh melakukan siasat seperti ini. "Pangeran yudistira jadikan ini pelajaran untuk kita semua, termasuk untuk pangeran jaka dan putri laksmi, sebenarnya kerajaan ini sedang di incar oleh kerajaan lain, mereka ingin menguasi kerajaan ini, kita harus lebih bisa bersatu, jika kerajaan ini hancur kalian juga yang terkena imbasnya, jadi saya mohon setiap ada masalah kita harus bicarakan dengan baik, jangan sedikit sedikit menggunakan amarah, maaf saya tidak menyudutkan pangeran yudistira, saya paham pangeran seperti itu karena sayangnya pangeran pada kakak nya, cuma saya minta agar nanti hal seperti ini tidak terjadi lagi", kata pangeran akshara. "Iya kangmas saya mengaku salah, dimas jaka saya minta maaf jika saya bersikap kasar pada dimas", kata pangeran yudistira. "Tidak apa kangmas, mungkin saya juga seperti kangmas jika saya mendengar ada yang menjelekkan kakak saya", kata pangeran jaka. Akhirnya mereka berdua saling berpelukan dan memaafkan. Putri Diah, putri laksmi dan putri jelita mengagumi kepintaran dan kebijaksanaan yang dimiliki pangeran akshara. Putri Diah sepertinya tau para putri ini pasti mengagumi kekasih nya itu, karena itu ia tak ingin jauh jauh dari pangeran akshara," pokoknya kemana pun pangeran pergi aku akan mengikutinya", kata putri diah dalam hati. Setelah kejadian itu pangeran jaka dan yudistira makin dekat, bahkan pangeran akshara mulai berfikir siapa di kerajaan ini yang berani mengkhianati kerajaan kurusetra ini, pangeran akshara mulai menyelidiki hal ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN