Renia dan Dhani benar-benar terpuruk sudah tak ada lagi harta mereka di Jakarta sekarang mereka kontrak itu pun awalnya bulanan. Kemarin Renia tidak mau beresiko terlalu tinggi. Dia membayar kontrak untuk satu tahun dengan uang yang ada di sakunya daripada nanti mereka kalang kabut harus cari kontrakan baru, saat tidak punya uang padahal ada 5 mulut anak yang butuh mereka lindungi. “Bagaimana Ma?” tanya Dhani. Biar bagaimanapun Dhani tetap hormat pada ibunya. Dia memang sangat menurut pada ibunya dan apa pun yang ibunya atur itu yang dia lakukan. “Enggak ada yang berani lebih tinggi dari penawar itu. Tapi itu sedikit di bawah harga yang kita patok. Penawar lain beraninya tiga perempat dari harga kita. Bagaimana dong?” kata Renia. ”Terserah Mama. Itu kan punya Mama aku nggak berani kasih